Dolanku.com - Bagi individu yang memang membutuhkan transportasi kereta api lokal untuk keperluan penting, bukan tujuan jalan-jalan, momen bulan Ramadan barangkali sangat menyenangkan. Hal itu ditinjau, dari segi kelonggaran waktu dalam memesan tiket sekaligus peluang ketersediaan kursi.
Misalkan, naik kereta api lantaran ada urusan pekerjaan. Bisa pula, memang membutuhkan naik kereta api guna silaturahim pada kerabat. Lebih urgen lagi, menjenguk orang sakit di pusat kesehatan luar kota. Tentunya, kuliah atau belajar di pesantren juga tak ketinggalan.
Intinya, dijamin leluasa naik kereta di bulan puasa. Bukan cuma tentang ketersediaan tempat duduk pada tiket kereta api pada aplikasi Acces by KAI. Akan tetapi, terkait waktu pemesanan yang amat gampang. Tanpa perlu buru-buru memesan dulu di jauh-jauh hari sebelumnya.
Sebab, di bulan selain Ramadan, guna memesan tiket kereta api lokal, kerapnya mesti berlomba cepat-cepat. Lengah sedikit atau terlambat memesan, dapat berakibat mendapat tiket tanpa kursi duduk. Parahnya, kadang tiket pada jam tertentu di hari sama sudah habis dipesan tanpa sisa.
Bagaimana tidak membuat leluasa? Guna memesan tiket kereta api lokal dengan jadwal perjalanan besok hari, faktanya masih bisa dilakukan di hari ini juga. Bahkan, tidak harus dipesan di pagi hari. Melainkan, pengecekan pada malam hari sekitar jam 8 malam, ternyata masih tersedia kursi.
 |
Jadwal tiket kereta api lokal berangkat di hari Selasa besok (sumber gambar koleksi pribadi) |
 |
Jadwal tiket kereta api pulang yang bisa dipesan malam hari pukul 20:17 untuk perjalanan esok harinya (Sumber gambar koleksi pribadi) |
Ternyata efek ibadah puasa memang benar-benar berpengaruh terhadap sendi-sendi kehidupan. Hal itu, diyakini bukan tentang semata-mata demi menghemat tenaga akibat rasa lapar. Di sisi lain, pasti ada nilai ilahiah. Yakni, ingin mengurangi kegiatan yang dianggap tak perlu.
Alih-alih memakai kereta api untuk membuang waktu atau sekadar jalan-jalan, waktu yang ada lebih pilih dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas spiritualitas. Toh, nanti ada pada saat lebaran bisa menggantinya dengan jalan-jalan bersilaturahmi maupun berwisata.
Sedangkan, bagi seseorang yang memakai kereta api sekadar jalan-jalan atau ngabubirit di bulan puasa. Tentunya, tak disarankan. Sebaiknya cari cara lain. Sebab, suasana tentu akan berbeda. Selain aura para penumpang yang "lemas," diperkirakan jumlah pelanggan kereta api menjadi sepi.
Buat apa jalan-jalan kalau keadaan lengang? Sebab, kerap kali seseorang terdorong melakukan jalan-jalan karena hendak menuju suatu keramaian. Baginya, kondisi ramai justru menciptakan suasana hidup dan menimbulkan kesan sebuah tantangan sekaligus menimbulkan rasa penasaran.
Kendati demikian, semuanya kembali kepada orientasi dan cara pandang masing-masing terhadap kehidupan di sekitar. Bagaimanapun, masing-masing individu punya minat dan kenyamanan tersendiri dalam menempatkan diri di tengah publik atau khalayak ramai.
(*)
Tulisan milik *Dolanku* lainnya:
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Pada Bulan Ramadan Banyak Kursi Kereta Api Lokal yang Kosong, Pesan Tiket pun Leluasa"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di Dolanku.com