Dolanku.com - Bulan puasa bagi sebagian orang merupakan bulan kenikmatan dan kebahagiaan. Waktu yang amat ditunggu oleh banyak insan agar segera datang. Salah satunya, guna mengeruk keberkahan. Baik berkah materi maupun dalam bentuk ketenangan hati.
Bagaimana tak nikmat serta bikin bahagia? Hidangan makanan berbuka maupun sahur sangat spesial dibanding hari-hari biasa. Bagaimana tidak bikin tenang? Ibadah dan pendekatan diri pada Tuhan ditingkatkan secara ugal-ugalan.
Begitu pula, yang sedang saya rasakan di Ramadan yang indah sekarang ini. Saya mengalami terhanyut untuk mengikuti momen seperti kaum Muslim lain, yang ingin membuat bulan puasa benar-benar berbeda dari bulan lainnya.
Perbedaannya, cara saya sederhana. Bukan membeli makanan mahal dan super enak. Melainkan, langkah istimewa yang saya ambil berupa menciptakan suasana hidangan yang cukup bervariasi. Bukan cuma satu macam, sebagaimana yang saya terapkan di hari biasa.
Minimal, dalam satu piring terdapat dua jenis hidangan. Semuanya hasil masakan saya sendiri di dapur. Di mana, beli bahan mentah di toko sayur langganan maupun membeli di toko online (markerplace), lalu saya masak secara sederhana.
Bahan makanan itu, saya olah secara praktis tanpa neko-neko. Cuma direbus. Tidak diimbuhi gula atau perasa jenis lainnya. Kecuali, daun pandan wangi dan daun salam. Dengan niat, untuk menjaga kesehatan serta mengendalikan gejala penyakit saya.
Rasanya bagaimana? Saya sudah biasa makan kacang hijau rebus maupun bubur kacang hijau tanpa diimbuhi bahan lainnya. Nah, sekarang saya beri daun pandan. Tentulah rasanya berbeda. Ada sensasi segar dan lebih menggairahkan untuk disantap.
 |
Menu hidangan tanpa nasi (sumber foto koleksi pribadi) |
Apalagi, kali ini saya tambahkan dengan ubi ungu dalam sepiring kacang hijau menggiurkan tersebut. Tentulah, makin terasa nikmat hidangan buka puasa kali ini, yang baru saja menjadi asupan bernutrisi bagi saya.
Sebuah kombinasi yang memanjakan lidah saya. Ubi ungunya yang lumer dan ada tekstur agak renyah saat dikunyah, berbarengan dengan kacang hijau yang lembut serta menyegarkan.
Begitu pula, kuahnya membikin mulut mudah menelan hasil kunyahan ubi ungu. Sungguh sebuah kenikmatan yang luar biasa. Patut saya syukuri. Terlebih memakannya dalam kondisi lapar.
Itulah cerita tentang sensasi buka puasa saya di hari ini. Semoga bermanfaat.
(*)
Tulisan milik *Dolanku* lainnya:
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Berbuka Puasa Begini saja Nikmat, meski Tanpa Gula maupun Jenis Perasa lainnya"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di Dolanku.com