Dolanku.com - Mobil baru tentu lebih memanjakan pemilik. Salah satunya, dari segi perawatan lantaran ada jaminan layanan service gratis berkala untuk beberapa periode. Bahkan, fasilitas oli gratis juga diberikan dalam kurun tertentu. Tentulah pula, bergaransi resmi.
Adapun dari segi pemakaian, lebih percaya diri saat digunakan karena pemakai pertama dan langsung turun dari dealer. Begitu pula, kondisi cat yang kinclong serta lekukan bodi yang masih mulus. Kemudian, kondisi mesin dan performa keseluruhan juga sudah dicek oleh pabrik.
Baca juga: 5 Pengeluaran Rutin Mobil, Sebelum Beli Baca ini
Selain itu, pembeli mobil baru tak perlu balik nama secara mandiri yang tentu butuh biaya ekstra dan menyita waktu. Di mana, ketika BPKB dan STNK jadi, langsung atas nama sendiri. Bukan berstatus tangan kedua. Alhasil, ada kebanggaan tersendiri.
Perlu diingat, bahwa makin tinggi kelas dan besarnya harga mobil, berpeluang tambah banyak biaya-biaya yang harus dikeluarkan. Bukan cuma untuk perawatan dan perbaikan wajib, tetapi biaya "jajan" aksesori juga tinggi. Sekalipun, termasuk mobil bekas.
Di antara aksesori tambahan meliputi bamper, kaca film solar gard, karpet, mantel (cover) mobil, roof rail atau penyangga barang di atas atap mobil, head unit, velg racing, cover jok, dan masih banyak lagi.
Sayangnya, pada mobil second tertentu yang utamanya sudah kusam termakan usia bakal terlihat aneh ketika diberi tambahan aksesori "mengkilap." Terjadi ketidaksinkronan. Oleh sebab itu, terkadang lebih cocok diimbangi pakai aksesori bekas juga.
Selain itu, mobil keluaran terbaru dari pabrik lebih berpeluang mendapatkan peningkatan kualitas dan kuantitas dibanding versi sebelumnya. Terutama terkait fitur dan teknologi mutakhir. Namun, sejujurnya tak semua itu terjadi lantaran nyatanya hanya ganti casing.
Umumnya, mobil keluaran terbaru memiliki keunggulan konsumsi BBM yang jauh lebih irit dan minim emisi karbon. Hal itu wajar lantaran kebijakan global maupun peraturan negara memang mengarahkan pabrikan teknologi transportasi agar lebih ramah lingkungan.
Selain keunggulan, membeli mobil baru juga terdapat "kekalahan" dibandingkan mobil bekas. Sebut saja salah satunya harga jual yang merosot tajam. Di mana, dalam jangka 1 sampai 3 tahun setelah turun dari dealer jatuhnya harga melebihi 30%.
Bukan cuma itu, memiliki mobil baru turut pula membuat hati menjadi was-was. Misalnya, takut lecet. Apalagi, itu merupakan mobil "mewah" yang baru pertama dimiliki. Terkadang pula, bakal membuat teman dan tetangga jauh lebih "panas" serta usil ketimbang membeli mobil bekas.
Selanjutnya, dengan membeli mobil bekas seseorang dapat berpotensi memperoleh keuntungan. Di antaranya seperti mobil bisa langsung digunakan saat itu juga setelah akad deal, harga jual tidak terlalu menurun, dan dalam situasi tepat (beruntung) pembeli dapat memperoleh harga teramat murah.
Kelebihan lain, sebelum memutuskan membeli, calon konsumen mobil bekas juga lebih punya keleluasaan mimilih unit yang akan dimiliki. Terutama dari segi model. Dengan uang terbatas, misal 170 juta, pilihan mobil jauh lebih banyak. Sedang, duit segitu untuk beli yang baru hanya sebatas mobil LCGC.
Selain ada kelebihan, membeli mobil second terdapat pula kekurangannya. Beberapa di antaranya terkena tipu yang menyebabkan uang "hilang" mobil pun tak didapat, biaya perawatan yang tinggi, kalau sedang apes biaya perbaikan sangat menguras kantong, hingga fitur dan teknologi yang masih jadul.
Pilih Mobil Bekas yang Kelas Mewah atau Mobil Baru Kelas Rendah?
Perlu dicatat, perbandingan mobil "mewah" dan "rendah" dalam tulisan ini adalah yang semodel dan memiliki nilai (fungsi) kebutuhan sama. Di mana, jumlah tempat duduk sama, kapasitas mesin sama, dan mungkin bentuknya juga hampir mirip.
Contohnya, apakah sebaiknya membeli mobil baru kelas LCGC dengan kapasitas 5 kursi seharga kisaran 165 juta atau lebih memilih mobil bekas dengan kapasitas kursi sama seharga 205 juta (harga jual kondisi baru sebesar 290-an juta) dengan kapasitas mesin tak jauh beda?
Jawaban umumnya, memang harus dilihat kondisi keuangan masing-masing serta disesuaikan kebutuhan. Akan tetapi, apakah tujuan punya mobil sekadar "yang penting sudah berstatus punya mobil" yang hendak mengejar gengsi atau lebih pilih mengutamakan kenyamanan, keselamatan, dan keamanan?
Disarankan, bagi peminat mobil yang bertujuan "pamer" maupun yang mengidamkan fitur memanjakan sebaiknya membeli mobil baru. Walau kelas LCGC, selagi itu kondisinya baru saja turun dari dealer, masih banyak keuntungannya ketimbang mobil second. Nah, ketika beli cash sisa uangnya bisa dialokasikan untuk hal lain.
Uang sisa di atas, bisa pula dipakai untuk upgrade aksesori. Misalnya velg racing, head unit canggih, dashcam, spoiler, dan masih banyak lagi. Dengan modifikasi yang cerdas, kondisi mobil LCGC yang baru turun dari dealer bisa jauh tampak lebih keren. Intinya, sesudah di-upgrade jauh lebih beda.
Kesimpulannya, secara umum mobil baru yang kelas rendah lebih berpotensi menguntungkan dalam jangka panjang daripada mobil mewah yang bekas. Terutama, hal itu berlaku bagi pemilik mobil "pemula" yang menginginkan kepraktisan dan minim risiko.
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Pilih Mobil Baru Bermerk "Rendah" atau Sebaiknya Mobil Mewah yang Bekas?"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di Dolanku.com