Dolanku.com - Kalau tak dilakukan sendiri mana mungkin bakal percaya. Di mana, dengan mempraktikkan sendiri seseorang akan mempunyai pengalaman pribadi sebagai bukti nyata sehingga betul-betul yakin tanpa ragu. Itulah salah satu cara untuk mengetahui kebenaran sebuah pendapat yang baru saja diterima.
Memang harus diakui bahwa tidak semua rasa penasaran untuk mengetahui sesuatu ataupun dalam misi menemukan sebuah jawaban atas pertanyaan dilakukan dengan cara mengalami maupun membuktikan sendiri. Terkadang, dengan melihat dan menerima pendapat orang lain yang sudah berpengalaman matang dan ahli di bidangnya sudah lebih dari cukup.
Baca juga: Alasan Kondisi Capek Setelah Kegiatan Berat maupun Olahraga Berlebihan dapat Bikin Mudah Marah
Alih-alih membaca artikel guna menguatkan atau menemukan sanggahan atas anggapan dari seseorang, justru langsung menerapkan sendiri perkataan tentang sesuatu yang ingin didalami. Salah satunya berupa ucapan "Jangan olahraga berlebihan, nanti berakibat buruk bagi emosi karena mengalami gangguan suasana hati." Malah tertantang untuk mencoba.
Sebagaimana yang telah aku alami sendiri. Sebelumnya aku memperoleh informasi bahwa olahraga bukan cuma sangat baik bagi kesehatan fisik, tetapi pula berperan penting untuk mendukung kesejahteraan kesehatan mental. Pendek kalimat, berolahraga secara langsung maupun tak langsung dapat bikin hati menjadi bahagia.
Nah, sesudah memperoleh ilmu pengetahuan tentang manfaat olahraga seperti di atas dengan nekat dan penuh penasaran akhirnya aku mencoba untuk melakukan olahraga secara berlebihan melebihi batas kemampuan tubuhku. Dengan itu, aku berharap efek positif perasaan bahagia yang diterima juga bertambah banyak serta awet.
Ilustrasi olahraga secara berlebihan (sumber pixabay.com) |
Sebab, aku sendiri membuktikan bahwa selama (terutama dengan durasi dan tingkat berat yang mencukupi) dan sesudah olahraga memang memiliki pengaruh positif terhadap kebahagiaan. Sensasi efeknya hampir mirip dengan tak lama setelah minum kopi. Ada perasaan "melayang" yang ditandai suasana hati jadi tenang dan nyaman.
Intinya, senyawa atau hormon bahagia di otak sudah mengalir deras pada tubuhku selama di pertengahan kegiatan olahraga yang aku jalani. Saat itu perasaanku sangatlah syahdu. Ada sensasi kepuasan, kebahagiaan, kelegaan, atau semacamnya yang bercampur aduk jadi satu sehingga sulit untuk digambarkan secara detail.
Sayangnya, setelah aku coba meningkatkan durasi dan beban olahraga menjadi lebih banyak ternyata justru berdampak negatif. Bukan hanya berakibat tubuhku lelah, capek, atau kehilangan tenaga sehingga perlu istirahat cukup lama. Melainkan pula, bikin otak menjadi lemot sehingga sulit untuk diajak berfikir alias berkonsentrasi.
Baca juga: 4 Senyawa Kebahagiaan di Tubuh dan Cara Mendapatkannya
Tidak sekadar membuat otak menurun performanya. Hal lain yang sangat berisiko "berbahaya" ialah merusak suasana hatiku yang menyebabkan aku sulit bahagia. Di mana, pengaruh buruk olahraga yang melebihi batas kemampuan tubuhku itu berlangsung cukup lama selama beberapa hari.
Lebih detail, meski setelah dua hari tubuhku yang aku forsir olahraga secara berlebihan rasa capeknya sudah hilang, nyatanya kemampuan otakku masih belum pulih betul sepenuhnya. Ada rasa "kesal" atau sesuatu yang "membebani" di otak sehingga membuat hatiku turut sensitif. Alhasil, alih-alih mudah bahagia yang ada justru mengalami gangguan kesehatan mental.
Itulah sedikit cerita yang bisa aku berikan untuk kalian. Semoga bermanfaat.
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Berdasarkan Pengalaman Pribadi, Olahraga Melebihi Batas Justru Merusak Suasana Hati yang Berakibat Sulit Bahagia"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di Dolanku.com