Aplikasi Google Maps sangat populer digunakan oleh para pelancong. Bukan cuma untuk mengetahui rute menuju lokasi yang dipilih. Namun, dapat pula mengetahui arus padat atau lengang tidaknya jalur lalu lintas yang akan dilalui. Tentunya, di sana juga ada beberapa kelebihan lain yang dapat memanjakan penggunanya. Selengkapnya silakan baca Manfaat dan Cara Menggunakan Navigasi Suara Google Maps di Android.
Sayangnya, secanggih-canggihnya teknologi belum tentu senantiasa ada jaminan bahwa sampai kapan pun terbebas dari kelemahan serta celah kebobolan. Apalagi, para penipu di era digital sekarang ini juga begitu lihai guna beradaptasi agar tetap bisa mengelabui calon korban. Salah satu modusnya yaitu mengaku-aku sebagai pemilik (owner) usaha yang lokasinya dipajang di Google Maps. Di mana, jenis bisnis yang dijadikan "jebakan" itu berupa rental kendaraan.
Para penipu itu menyusup ke dalam usaha jasa rental/sewa mobil. Langkahnya, mereka masuk alias "ikut campur" untuk menjawab calon pelanggan yang bertanya pada fitur Tanya Jawab di Google Maps. Tatkala konsumen bertanya di kolom Tanya Jawab profil bisnis tertentu, semisal tanya "Apakah bisa lepas kunci?" serta merta akun penipu bakal menjawab seolah-olah dirinya sebagai pemilik usaha.
Selanjutnya, mereka membubuhkan nomor kontak palsu seperti HP. Kemudian, akun tersebut atau kadang ada akun lain yang masih satu gerombolan dengan penipu yang turut menjawab "Silakan hubungi nomor yang tercantum di atas." Tentunya, untuk meyakinkan mereka memakai nama akun yang menarik, misalnya "Owner," "Akun Pemilik," "Pemilik asli," Admin rental," dan lain-lain. Padahal, nama akun pemilik usaha di Google Maps harus sama persis seperti nama lokasi usaha yang dicantumkan.
Bukan cuma itu, Google turut menandai akun pemilik usaha asli dengan centang biru di foto profil. Diimbuhi Google memberi keterangan "Owner" yang dibubuhkan di belakang nama akun pemilik usaha yang telah terdaftar di Google Maps. Intinya, kalau pengguna aplikasi tersebut jeli apalagi mau langsung mendatangi lokasi usaha secara langsung, kasus penipuan melalui modus nomor kontak palsu enggak akan terjadi.
Nah, setelah calon penyewa mobil itu memakan umpan sehingga mau menghubungi nomor kontak palsu di atas, di situ para penipu melancarkan aksinya. Lebih lanjut, para penipu itu meminta calon pelanggan sewa mobil untuk mentransfer uang muka (DP/down payment) sebagai bentuk mengikat transaksi. Artinya, mereka memanfaatkan konsumen yang berduit dan manja yang maunya serba mudah serta tak perlu repot-repot mondar-mandir.
Selain dengan mengunjungi langsung lokasi usaha di Google Maps, terlebih dahulu penggunanya mesti mendalami profil lengkap bisnis itu. Berbagai informasi terkait di dalamnya (tentunya termasuk nomor telepon atau HP, jam buka, alamat, foto, ulasan, info terbaru, dan lain-lain) sangat membantu ketika mau dipahami. Tak kalah ketinggalan rating bintang beserta komentarnya juga perlu untuk didalami supaya tahu sejauh mana performa tempat usaha itu.
Itulah sedikit info yang dapat kami berikan. Semoga bermanfaat.
|
Tangkapan layar aplikasi Google Maps di Play Store |
Tulisan milik *Dolanku* lainnya:
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Hati-hati Terhadap Aksi Penipuan di Google Maps, Salah Satunya dengan Cara Beri Nomor Kontak Palsu"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di Dolanku.com