Dolanku.com - Bagi para pelancong yang sudah terbiasa menginap di berbagai jenis hotel (baik itu yang berstatus sebagai wisatawan kelas atas, menengah, maupun backpacker sekalipun) pasti pada akhirnya dapat merasakan hal yang sama. Yakni, muncul sebuah pertanyaan tertentu yang diperoleh setelah bermalam di sejumlah penginapan. Di mana, mayoritas tempat menginap berbayar itu memiliki 3 kesamaan pertanyaan.
Pertama, kenapa sprei dan sarung bantal hingga kadang selimut berwarna putih?
Jawab: Warna putih merupakan warna netral. Hampir semua penyuka warna tertentu ketika diberikan alternatif pilihan mereka bakal memutuskan corak putih. Warna putih sebagai pembungkus kasur juga dapat menimbulkan suasana mewah, dominan, dan segar. Warna putih juga amat cocok dikombinasikan dengan warna lain pada sebuah ruangan. Lebih dari itu, meski warna putih gampang sekali tampak kusam sampai berubah corak tatkala terkena kotoran maupun kontaminasi warna lain ternyata itu merupakan suatu kelebihan tersendiri. Intinya, putih dapat menjadi indikator kebersihan utamanya benda berupa kain (sehingga juga berlaku pada pakaian mandi, handuk, dan keset di dalam kamar hotel). Dengan begitu, petugas hotel bakal tahu kapan waktunya mesti menggantinya. Alhasil, saat dicuci berulang kali bahan yang terbuat dari kain tersebut tidak bakal luntur warnanya.
|
Ilustrasi sprti warna putih di kamar hotel (sumber foto koleksi pribadi milik bapak A. Rifqi Amin) |
Kedua, apa fungsi sandal "lembek" yang menjadi fasilitas tamu hotel?
Jawab: Salah satu fasilitas gratis yang boleh dibawa pulang oleh tamu hotel ialah berupa sandal. Di mana, sandal tersebut sejatinya difungsikan hanya dipakai di kamar mandi. Sebab, di kala menggunakannya di kamar mandi maupun di luarnya bakal mengakibatkan kotoran dari kamar mandi menjadi terbawa ke mana-mana. Pendek kata, sandal tersebut berfungsi melindungi kaki dari kotoran yang berada di kamar mandi maupun hawa dingin dari lantainya. Tentunya, mencegah kaki selip yang hingga dapat berujung terpeleset jatuh. Alasan lainnya, jika sandal hotel itu digunakan enggak semestinya maka dapat berdampak mudah rusak/copot.
Ketiga, Mengapa di kasur hotel tidak ada guling?
Jawab: Guling sangat identik dengan orang yang kesepian, tidur sendirian, dan butuh untuk memeluk di waktu tidur. Dengan kata lain, guling sangat tidak higienis. Penggunaan guling sangat tidak efektif dan tak efisien diterapkan oleh pengelola hotel. Selain, proses pembersihan jadi lebih sulit juga bakal menyebabkan citra negatif. Lagi pula, standar internasional keberadaan guling tidak diperlakukan pada sebuah penginapan. Bukankah dengan adanya guling dapat mengurangi ruang gerak di ruang tidur jadi sempit? Diperparah, mayoritas tamu hotel merupakan satu keluarga atau minimal dihuni oleh dua orang. Kesimpulannya, keberadaan guling secara umum tidak dibutuhkan. Malah, dengan adanya guling bisa menimbulkan kerugian tersendiri bagi pihak hotel.
Tulisan milik *Dolanku* lainnya:
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "3 Pertanyaan Sederhana Tentang Isi Kamar Hotel yang Tidak Dapat Dijawab dengan Mudah"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di Dolanku.com