Dolanku.com - Seumur hidup Gisel belum pernah merasakan naik bianglala (ferris whell). Apalagi, yang berukuran besar seperti yang terdapat di Alun-alun Kota Wisata Batu (KWB) yang tengah jadi pembahasan artikel ini. Di mana, naik wahana tersebut merupakan impian lama Gisel sedari kecil dulu.
Berdasarkan info yang beredar, "roda raksasa" yang jadi favorit banyak pengunjung Alun-alun Kota Batu itu sudah tak beroperasi sejak 1 tahunan belakangan ini. Tepatnya pada November 2022. Alasannya, tidak layak pakai. Alhasil, jumlah pengunjung Alun-alun terlihat mengalami penurunan. Jadi, lebih sepi.
|
Bianglala Alun-alun Kota Batu Jawa Timur (Koleksi foto pribadi milik bapak A. Rifqi Amin) |
Penurunan wisatawan di atas amat wajar terjadi. Alasannya sederhana, buat apa "berjubel" di Alun-alun kalau fasilitas dan pelayanan yang diberikan sama saja dengan lokasi yang terdapat di kota lain. Buat apa pula ada bianglala raksasa tapi nyatanya tak berfungsi? Lebih baik, pilih lokasi lain yang jauh lebih menarik.
Perlu diketahui, sejak merantau di Kota Malang, Gisel cukup sering berkunjung ke Kota Batu. Namun, akibat keterbatasan dana akhirnya destinasi wisata yang Gisel jadikan tujuan "berlabuh" merupakan yang harganya murah. Bahkan, gratis. Salah satunya tentu di tempat yang sedang Gisel ghibah ini.
Kemarin saat menuju ke sana, Gisel memakai transportasi murah. Cukup bermodal bahan bakar saja. Yakni, dengan cara pinjam sepeda motor milik teman. Maklum, sebagai perantau Gisel enggak berani boros. Apalagi, di kampung halaman masih punya tanggungan membiayai adik-adik yang usia sekolah.
Sebenarnya, Gisel berharap besar bisa menikmati bianglala yang paling terkenal di Malang Raya tersebut. Sayangnya, pengorbanan waktu (sebenarnya bisa digunakan untuk cari duit) dan uang untuk beli BBM tak tertebus dengan rasa bahagia. Sungguh, Gisel sangat penasaran bagaimana rasanya mencoba wahana bianglala di Alun-alun Kota Batu.
|
Air mancur "otomatis" yang digemari anak kecil (sumber foto koleksi pribadi milik bapak A. Rifqi Amin) |
Kalau boleh jujur, untuk mengimbangi info sinis dari Gisel ini, fasilitas di sana sudah tergolong pantas. Misalnya seperti bak sampah tersedia banyak dan tertata rapi, tempat duduk terjaga kinclong, toilet bersih, dan minim kotoran dedaunan. Malahan, juga tersedia air mancur kecil yang ritme muncrat selang-seling "otomatis" sehingga jadi favorit para bocil untuk bermain basah-basahan.
Baca juga Wisataku di Alun-alun Kota Batu, Masa Wabah ini Ternyata Dibuka untuk Umum
Semoga pihak pemerintah Kota Batu, khususnya manajemen pengelola Alun-alun, segera memperbaiki bianglala agar dapat dimanfaatkan lagi oleh wisatawan. Gisel sangat menantikan hal tersebut. Berharap nanti, saat waktunya tiba Gisel bakal ajak adik-adik kandung di kampung halaman untuk naik bersama di bianglala legendaris se Malang Raya itu.
Tulisan milik *Dolanku* lainnya:
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Curhatku, Kecewa Berat Lantaran Bianglala di Alun-alun Kota Batu Tak Beroperasi Seperti Dulu Lagi"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di Dolanku.com