Dolanku.com - Tertarik untuk berdekatan, mengobrol, atau malahan menikah dengan lawan jenis yang diidamkan alias didambakan merupakan fitrah manusia. Sayangnya, ketertarikan tanpa ada rasa jatuh cinta dalam hati, masih terbilang belum cukup untuk menimbulkan bahagia. Alasannya, perasaan tertarik tersebut bisa saja disebabkan karena nafsu birahi dan sekadar penasaran.
Perlu diketahui, orang homo maupun lesbi juga bisa tertarik dengan sesama jenis. Dia punya keinginan untuk menjalin hubungan dengan seseorang yang diyakini mampu diajak bersenang-senang. Namun, dia sejatinya enggak merasakan bahagia dan tanpa ada perasaan cinta. Melainkan sekadar bergembira lantaran bisa menyalurkan hasrat sesat.
Baca juga Kenapa Memandangi Lawan Jenis Bikin Bahagia dan Bermanfaat Bagi Motivasi Diri?
Sayangnya, sejauh ini masih banyak orang yang tak mampu membedakan antara jatuh cinta dengan ketertarikan untuk mendekati lawan jenis. Di mana, jatuh cinta sifatnya cenderung berkasih sayang sehingga bakal menjaga serta ingin membahagiakan individu yang dicintai. Adapun, rasa tertarik mungkin bertujuan hendak mencari obat guna mengatasi depresi dan kesepian.
Sebagai Muslimah, Gisel juga sangat meyakini bahwa agama Islam tidak melarang jatuh cinta kepada lawan jenis. Apalagi ketika rasa cinta tersebut terjadi secara tanpa kendali. Sudah berusaha melupakan dan meninggalkan orang yang dicintai, tetapi nyatanya gejolak menyayangi masih saja bersemanyam di dada.
Dengan demikian, sebelum memutuskan PDKT (pendekatan) ataupun mau ke jenjang proses lamaran, disarankan pastikan dulu sebenarnya yang tengah dialami benar-benar berupa jatuh cinta atau tak lebih dari cuma rasa tertarik. Sebab, namanya orang yang sedang jatuh cinta, ibarat kata mengalami kehilangan kontrol pada dirinya sendiri dalam jangka waktu terbilang lama.
Hampir setiap hari pasti teringat atau terbayang-bayang orang yang dicintai. Kadang pun tiba-tiba penuh semangat, ketika tahu posisinya tak jauh berada di sekitar dia. Kemudian, sekonyong-konyong jadi pribadi yang mudah tersenyum. Lantas, gampang sekali merasa ada yang hilang tatkala terlalu lama jauh dari orang yang dicintai. Bahkan, batin menjadi tersiksa.
|
Ilustrasi Muslimah sedang jatuh cinta sehingga tampak bersemangat (sumber pexels.com) |
Hindari terburu-buru menyimpulkan bahwa diri sendiri telah jatuh cinta. Sebab, bisa saja hal itu bukan sebuah cinta tetapi justru berupa rasa kasihan. Sebaliknya, dapat pula berupa perasaan mengagumi dan mengapresiasi. Lagi pula, untuk mengukur tingkat jatuh cinta harus butuh waktu. Butuh proses. Perlu melewati ujian dan tirakat dulu.
Nahasnya, selama jatuh cinta terkadang tak selalu berakhir bahagia. Faktanya, tak sedikit orang yang mengalami kegagalan dalam urusan percintaan. Akibatnya, berujung pada sebuah penyesalan dan kenangan traumatis. Itulah namanya kehidupan. Ada memori yang berkesan indah di otak, tetapi ada pula ingatan kelam yang tertanam hingga dibawa mati.
Baca juga Ciri Cinta Sejati
Sungguh, hidup ini bakal akan hambar tiada bahagia tanpa ada rasa jatuh cinta pada lawan jenis. Setidaknya, dalam seumur hidup hanya merasakan satu kali, sudah cukup mewakili pernah "tercatat" merasakan bahagia akibat jatuh cinta. Malah, barangkali itulah cinta sejati. Sebuah cinta yang sulit untuk dirasakan oleh semua umat manusia.
Tulisan milik *Dolanku* lainnya:
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Sungguh, Hidup ini Hambar Tak Bahagia Tanpa Ada Rasa Jatuh Cinta pada Lawan Jenis"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di Dolanku.com