Terbaru · Info · Kebahagiaan · Destinasi · Penginapan · Berita · Opiniku · Wisataku · Kendaraan · Wisata Religi · Privacy Policy · Daftar isi · Tentang Kami ·

7 Alasan Kenapa Membawa Bekal Makanan dan Minuman Sendiri ketika Bepergian, Sekolah, Kuliah, maupun Kerja

Dolanku.com -  Akibat terlalu lama dan sangat jauh suatu jarak dalam bepergian, terkadang membuat perut menjadi lapar serta haus. Artinya, terkait kuantitas serta kualitas sebuah perjalanan bukan cuma soal berapa kilometer yang telah dilalui, tetapi juga berapa durasi jam yang dilewati. Oleh sebab itu, ketika dirasa keluar rumah butuh waktu lama (meski panjang lintasan yang ditempuh dekat, semisal guna menempuh pendidikan maupun urusan kerja) disarankan siapkan bekal.


Bagi sebagian orang terbilang gengsi, malu, dan menganggap ribet tatkala harus membawa bekal makanan maupun minuman sendiri. Bahkan, walau sekalipun sebetulnya kuliner itu ialah hasil beli lalu dibungkus dari warung makan milik tetangga atau di tempat yang sudah jadi langganan. Mereka lebih nyaman langsung membeli aneka santapan di tengah perjalanan serta di kantin. Bisa pula sekalian berwisata kuliner di lokasi tujuan.

Baca juga 5 Alasan Penting Tak Sering Membeli Makan di Luar Rumah, Lebih Baik Masak Sendiri

Nasihat membawa bekal makanan dan minuman di atas, bukan hanya ditujukan untuk pengguna kendaraan mobil. Melainkan pengendara sepeda motor serta transportasi umum seperti bus, kereta api, dan kapal laut. Bagaimanapun, saat bepergian jarak jauh ditambahi berdurasi lama untuk bekerja, sebaiknya memang harus membawa bekal makanan dan minuman sendiri. 


Beberapa alasan kenapa harus membawa bekal makanan dan minuman sendiri yaitu lantaran memiliki manfaat sebagai berikut:


1. Menghemat Pengeluaran

Sekali dua kali barangkali tergolong boleh dimaklumi untuk belanja makanan berat serta minuman yang dikonsumsi di tempat. Hitung-hitung bisa merasakan sensasi kuliner "asing" dari daerah lain. Namun, ketika hal itu dijadikan kebiasaan, bukan tak mungkin justru menyebabkan ketagihan. Alhasil, muncul di dalam benak bahwa andai tak ada anggaran untuk makan diputuskan enggak jadi pergi saja.


Padahal, masih terdapat solusi lain berupa diganti dengan membawa bekal dari rumah. Di mana, selain biaya transportasi (tiket kendaraan umum, bahan bakar, dan bayar tol) dan penginapan, konsumsi makanan merupakan pengeluaran uang paling besar di kala bepergian. Malahan, dalam kondisi tertentu semakin membengkak sehingga berisiko bikin dompet jebol karena dikeluarkan tanpa kendali/kontrol.


2. Menjaga Kebersihan Alias Higienis

Harga kuliner bukan langganan kadang digetok di luar nalar. Belum cukup, ternyata diimbuhi ancaman tentang ketidakbersihan makanan. Terutama kejadian tersebut sering dialami pada area wisata atau rumah makan di pinggir jalan raya besar. Asumsinya, para pedagang makanan/minuman seperti itu enggak berpikir jangka panjang. Berpendapat pembelinya orang jauh, nanti tak mungkin datang lagi sehingga diperlakukan sekenanya.


Sesekali, lihatlah kondisi dapur warung atau penjual makanan. Begitu pula tempat cucian piring serta sisi "tersembunyi" lain dari warung. Setidaknya, tontonlah video di media sosial yang membicarakan seputar kondisi penjaja kuliner yang jorok. Masih mending kalau "sekadar" mengakibatkan gejala penyakit ringan seperti flu, meriang, muntah, atau mulas. Bagaimana tatkala berdampak penyakit hepatitis dan TBC?


3. Simbol Kesetaraan dan Keterbukaan

Perjalanan dengan sendirian maupun bersama beberapa orang, sebaiknya tetap membawa bekal. Hal tersebut sebagai simbol kesetaraan dan keterbukaan. Bayangkan, bagaimana perasaan keluarga di rumah saat mengetahui orang yang dicintai tengah memamerkan makanan lezat nan mewah di media sosial? Di rumah makanannya ala kadarnya. Sedangkan, yang lagi jalan-jalan menikmati hidangan mahal.


Terlebih bepergian secara rombongan. Dengan membawa bekal jumlah banyak diharapkan mampu menciptakan kebersamaan. Sembari menyantap makanan yang dibawa dari rumah dapat mengobrol. Sesudah makanan habis dilanjutkan dengan bercanda bersama. Keguyuban atau kerukunan tersebut bukan hanya pada kalangan dewasa, tetapi juga dilakukan oleh bocil (bocah cilik). Dijamin, para anak kecil itu bakal punya kenangan manis di masa depan.


4. Dapat Mengontrol Jumlah dan Menu

Tempat makan dadakan (dikunjungi secara acak akibat ingin coba-coba) berefek pada jumlah dan menu tak sesuai dengan selera. Lagi pula, kandungan gizi dan nutrisi tanpa bisa diketahui. Berapa takaran penyedap rasa yang digunakan? Bagaimana kolestrol yang terkandung dalam hidangan? Boleh dikatakan, sungguh lebih nyaman membawa bekal makanan dan minuman sendiri, ketimbang bertaruh dengan berkunjung pada warung makan enggak jelas.

Ilustrasi membawa bekal makan siang (sumber pexels.com)

Lagian, dengan membawa makanan dan minuman dari rumah dapat pilih menu sesuai selera. Hal berbeda, ketika tak bawa bontotan yang mengakibatkan sembrono dalam menentukan lokasi tempat makan. Berhubung perut sudah terlanjur lapar disertai sulit menemukan rumah makan yang cocok, akhirnya memutuskan berhenti secara sembarangan di area kuliner tertentu tanpa banyak pertimbangan. Baginya, terpenting perut kenyang.


5. Tidak Khawatir Antre dan Berjubel

Di waktu jam makan tiba amat umum pada lokasi kuliner berpeluang antre, berjubel, atau berdesakan. Lantas, kalau sudah penuh para pengunjung, bagaimana bisa menikmati kuliner yang tersedia? Diperparah, untuk menuju lokasi ternyata parkirnya sangat ribet. Meski terdapat abang tukang parkir yang mengatur, nyatanya yang namanya perut kosong tetap berpotensi bikin frustasi.


Berbanding terbalik, di kala membawa bekal sendiri. Pelancong bisa menikmati bekal santapan serta minuman di parkiran rest area, di halaman Masjid, di dalam transportasi umum, di hotel, dan lain-lain. Intinya, dengan bawa bekal makanan ataupun minuman sendiri bakal lebih fleksibel. Apalagi, jika bekal itu berupa pisang kepok rebus maka jauh lebih ampuh untuk menganjal perut di mana pun tempatnya.


6. Kepuasan dan Penghargaan

Bagi keluarga yang memasak bekal, tentu merasa puas dan dihargai ketika makanan yang dimasak tersebut telah dihabiskan/disukai. Begitu juga, masak sendiri guna dimakan sendiri. Dengan itu, manajemen waktu tentu wajib dilakukan. Bagaimana supaya teratur bangun pagi untuk menyiapkan menu hidangan. Lebih jauh, daya kreatif serta keterampilan memasak jadi lebih jago.

Baca juga 3 Tipe Hidangan Makanan yang Layak Dihindari di Warung Makan Sederhana

7. Berperan Mengurangi Jumlah Sampah

Demi menjaga steril, beberapa warung makan memakai gelas dan sedotan sekali pakai. Terkadang, piring pun juga dilapisi oleh kertas makanan. Bahkan, diganti dengan styrofoam. Nah, kebiasaan membawa bekal makanan saat bepergian maupun berangkat kerja saban hari, sanggup mengurangi potensi menumpuknya jumlah sampah. Tentunya, wadah bekal tersebut bukan sekali pakai tetapi bisa dicuci untuk dipakai kembali. Serta, tidak menggunakan plastik kresek sebagai alat bawa.





Baca tulisan menarik lainnya:

Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "7 Alasan Kenapa Membawa Bekal Makanan dan Minuman Sendiri ketika Bepergian, Sekolah, Kuliah, maupun Kerja"

Posting Komentar

Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di Dolanku.com