Dolanku.com - Saat di keramaian seperti terminal dan pasar, sebaiknya berhati-hati dalam berkomunikasi dengan orang asing. Tak peduli tukang parkir, tukang becak, penjaga toilet, pengamen, pengasong, pemulung, hingga pedagang sekalipun amat disarankan semua orang tersebut wajib diperhatikan gerak-geriknya. Terutama di waktu bertransaksi dengan mereka.
Patut diperhatikan, jangan gegabah mengira bahwa di tempat ladang cari duit seperti di atas, seluruh isinya tentang persaingan sesama pencari nafkah. Justru sebaliknya, terkadang persatuan dan keguyuban mereka di sana sangatlah kental. Satu sama lain, ketimbang berkonflik lebih memilih kompak tolong-menolong. Minimal, saling berbagi informasi siapa saja yang bisa jadi sasaran empuk.
Baca juga Pengalaman Pribadi Naik Bus Ukuran 3/4 Jurusan Surabaya ke Blitar Via Pare
Nah, dalam upaya mendukung saling berbagi rezeki dengan cara "khusus" antar sesama pemungut nafkah tersebut, tentu mereka tidak menerapkan secara vulgar atau terang-terangan di hadapan calon target yang bakal dikeruk uangnya. Melainkan dengan langkah "tertutup" alias "rahasia" sehingga hanya diketahui kalangan mereka sendiri. Tujuannya, selain jaga etika juga agar misi mereka dapat berjalan lancar.
Kode-kode yang bersifat privasi seperti di atas, hanya diterapkan oleh internal penjahat (pencopet, penipu, orang yang berbuat curang, pencuri, penggelap barang, sampai preman). Tanda "khusus" sebagai kata sandi tersebut bukan cuma berupa gerakan tubuh, lirikan mata, siulan bibir, maupun ketukan tangan/jari. Melainkan pula, sebuah kata-kata tertentu yang hanya dipahami oleh mereka sendiri.
Barangkali, setiap periode tertentu suatu simbol komunikasi di atas terus mengalami perkembangan. Alasannya, tentu tidak lain dan tak bukan yaitu karena semakin lama dipakai sebuah "isyarat" tertentu bakal berpeluang makin banyak pula masyarakat mengetahui. Alhasil, bakal enggak begitu efektif lagi terus-terusan dipakai mencari pundi-pundi rupiah. Akhirnya, mereka bakal terus memperbaruinya.
|
Suasana di dalam bus sebelum masuk ke terminal (sumber foto koleksi pribadi) |
Dengan demikian, ketika sedang bertanya pada seseorang di terminal atau pasar, lebih bijak langsung tanyakan ke petugas resmi pada ruangan pusat informasi. Sebab, tatkala bertanya pada "salah orang" justru bakal dijerumuskan. Akibatnya, bukan malah mendapat arahan tepat (solutif), yang terjadi ditakut-takuti dan dibohongi demi bisa menggiring korban menuruti apa keinginannya.
Contoh yang kerap dijumpai pada terminal bus adalah terdapat kondektur, kenek, atau makelar (pencari penumpang untuk diumpankan ke bus) yang berteriak "Terakhir! Terakhir!" Kadang koar-koar "Bus belakang masih lama, masih jauh!" Kelakuan buruk tersebut umum terjadi tatkala kondisi isi dalam bus sudah penuh, sehingga bikin penumpang enggan naik.
Aksi gembar-gembor sebagian awak bus di terminal seperti di atas serta pula diterapkan ketika hari melewati waktu sore atau malam. Di mana, mereka menakut-nakuti berupa "Setelah ini enggak ada bis lagi!" Padahal kenyataannya bukan seperti itu. Nahasnya, para "penghuni" terminal (selain penumpang) malah seolah ikut berperan membantu mengelabui. Termasuk tukang ojek sekali pun ternyata sama saja.
Sayangnya, sungguh miris di kala ditemukan fakta ternyata karyawan resmi berseragam yang "berdiam" di ruang informasi ternyata malah apatis tanpa rasa peduli. Di mana, ia justru mengarahkan sang penanya supaya langsung menanyakan pada orang-orang yang ada di sekitar bus. Kalau hal tersebut yang terjadi, berhati-hatilah. Sebaiknya, tenang dulu. Tak perlu buru-buru.
Baca juga Untung Rugi Tidur Saat Naik Bis Umum Maupun Bus Pariwisata
Oleh sebab itu, saat berada di terminal hindari berada di situasi jam mepet dengan jadwal perencanaan tiba di tujuan. Begitu pula cegah diri tiba di terminal "asing" di waktu malam hari. Bila sudah terpaksa maka bertanyalah pada sesama penumpang yang terlihat baik hati. Nasib baik ketika jumlah penumpang di terminal banyak, bakal bisa pilih-pilih secara leluasa penumpang mana saja yang ditanya. Bagaimana kalau sepi?
Tulisan milik *Dolanku* lainnya:
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Waspadai Tanda "Khusus" Sebagai Kata Sandi yang Dipakai Pihak Internal Penjahat di Terminal Maupun Pasar"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di Dolanku.com