Umroh Mandiri Secara Backpaker, Berbiaya Murah Tanpa Biro Jasa Travel Umroh

Dolanku.com - Era globalisasi yang pernah didengung-dengungkan pada zaman dulu ternyata sedikit ada benarnya. Terbukti, sekarang ini semakin banyak orang yang begitu gampang berlalu-lalang ke luar negeri seenaknya, bagaikan pergi ke kampung sebelah. Asal punya uang dan perencanaan matang, siapapun bisa melancong ke seluruh penjuru dunia. Malah, untuk menuju ke sebagian negara tertentu pun harganya murah.

Salah satu bukti nyata adanya fenomena globalisasi yaitu berupa semakin murah dan mudahnya menjalankan ibadah umroh. Bisa dilakukan secara mandiri tanpa melibatkan biro jasa travel umrah. Kapan pun bisa langsung terbang ke Arab Saudi tanpa perlu menunggu pihak mana pun. Cukup memakai aplikasi perjalanan (transportasi dan penginapan) di handphone untuk pesan tiket pesawat secara online.

Masalah harga untuk pulang-pergi (PP) bisa dikenakan separuh dari angka yang dibanderol oleh agen travel umroh. Misalnya, jika biasanya harga "ikut mereka" ditarik 32 juta PP maka untuk perjalanan mandiri cukup 14-18 juta PP. Tergantung kepintaran cari penginapan, pesan tiket pesawat mendadak atau tidak, jenis transpsortasi di sana (taksi, bus, dan kereta cepat), perlengkapan umrah, hingga kebutuhan membeli oleh-oleh.

Menyangkut urusan visa dan paspor bisa pakai jasa titip ke agen yang terkait. Perlu diketahui, saat ke sana amat boleh memakai visa turis (bukan visa umroh seperti zaman dulu). Masa berlakunya 365 hari. Dengan jangka tinggal di sana maksimal 90 hari secara terus-menerus. Kalau enggak mau keluar biaya tambahan, semua bisa diurus sendiri. Akan tetapi, sedikit mondar-mandir dan butuh waktu tambahan.

Transportasi bus di Makkah (sumber foto)

Jadi, cara-caranya sangat mirip ketika melakukan perjalanan ke luar kota. Artinya, tidak boleh takut secara berlebihan guna bepergian demi ingin beribadah umrah. Kalau sudah terbiasa berwisata atau berkunjung ke luar daerah yang berlokasi jauh, dijamin enggak bakal kaget saat di Arab Saudi. Apalagi, layanan dan fasilitas publik di sana juga sangat terjamin berkualitas jempolan. Tentu, ada layanan transportasi gratis layaknya bus trans kota.

Cara cari hotel juga sama layaknya di Indonesia. Tentang harga dan fasilitasnya juga mirip-mirip di sini. Bedanya, jarak tempuh penerbangan teramat jauh sehingga bikin capek. Diimbuhi, kendala bahasa dan sedikit perbedaan kultur (sopan santun). Namun, faktanya orang sana sudah banyak yang jago bahasa Indonesia komunikatif, terutama untuk kebutuhan jual beli dan penginapan. Kalau tidak begitu, saat berkomunikasi bisa memakai Google Translete.

Patokan yang harus diperhatikan, semakin jauh dari Masjid al Haram di Makkah maupun Masjid Nabawi di Madinah harga penginapan kemungkinan semakin murah. Di mana, ketika umrah itu dilakukan berkelompok untuk penginapannya bertarif 80-100 riyal (kisaran 400 ribuan) permalam. Itu bisa ditempati 4 orang dalam satu ruangan sama. Kelebihan lokasi singgah yang agak jauh lainnya yaitu terdapat banyak penjual makanan berat maupun ringan.

Di antara pedagang kuliner di atas, bukan sekadar menyuguhkan makanan khas timur tengah. Melainkan ada makanan dari sejumlah negara. Termasuk salah satunya dari India serta sejumlah negara mayoritas Muslim lainnya. Harganya pun tergolong murah. Dengan cuma merogoh 25 reyal (sekitar 100 ribu) dapat dinikmati oleh 4 orang dalam nampan besar untuk dimakan di tempat.

Sebagaimana dalam perjalanan backpaker lainnya, disarankan tatkala melakukan umroh secara mandiri jangan membawa barang bawaan banyak maupun ukuran koper yang besar. Alasannya, karena semua dilakukan secara mandiri tanpa tour leader maupun tour guide. Oleh sebab itu, kurangi beban barang bawaan. Bagaimanapun, perjalanan mandiri butuh kewaspadaan dan lebih menguras banyak pikiran untuk mengatur strategi. Semakin sedikit beban semakin bagus.