Dolanku.com - Apa sudah enggak bangga lagi jadi warga negara Indonesia? Sayangkan kalau pindah negara. Itu pertanyaan yang mungkin muncul dari masyarakat Indonesia yang terheran-heran "Kok ada yang memilih pindah haluan serta berkhianat pada bumi pertiwi?"
Memiliki status kewarganegaraan memang menjadi hak bagi setiap umat manusia. Seandainya seseorang tidak memiliki identitas diri yang resmi sehingga tak berstatus sebagai warga negara di manapun, lantas ia bakal tinggal di mana? Itulah pentingnya bernegara.
|
Bendera singapura (sumber gambar Wikipedia) |
Termasuk, sejumlah penduduk Indonesia yang memutuskan hijrah menjadi warga negara singapura merupakan suatu kebolehan. Tidak ada yang berhak melarang. Itu menjadi hak asasi mereka untuk memilih ingin menetap hidup di mana.
Akan tetapi, di manakah gembar-gembor nasionalme dan embel-embel jargon "NKRI Harga Mati?" Ke manakah suara yang mencuat terkait harus menjunjung persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia? Kok teganya keluar dari rumah milik bersama ini?
Sebagai info saja, Silmy Karim selaku dirjen imigrasi Kementerian Hukum dan HAM mengabarkan tentang fakta banyaknya WNI yang pindah menjadi warga negara singapura. Dia sangat menyayangkan fenomena itu. Di mana, jumlahnya enggak main-main.
Informasi detail, diperkirakan setidaknya 1.000 jiwa (dari tahun 2020-2022) yang pindah kewarganegaraan ke singapura setiap tahunnya. Nahasnya, rata-rata mempunyai potensi positif untuk membangun negeri. Tentu, itu menjadi suatu alarm peringatan yang keras untuk segera dicegah berulang kembali.
Di tengah upaya bersaing merebutkan orang hebat, justru Indonesia banyak kehilangan SDM potensial. Ditambah, usia mereka masih produktif dan tergolong generasi cerdas. Sayangnya, mereka pilih angkat kaki dari Nusantara. Bikin kecewa saja.
Umur mereka kisaran 25-35 tahun. Usia yang penuh semangat dalam membangun impian. Apalagi, iming-iming penghasilan kerja di singapura jauh lebih tinggi. Bahkan, menganggap masa depan di sana lebih terjamin. Wajar saja, silakan lihat gaji TKW ada berapa digit.
Apakah selama ini mereka belajar bahasa Inggris tujuannya untuk gampang pindah negara? Apakah sebagian dari mereka mengejar beasiswa luar negeri tujuan akhirnya demi bisa hidup sukses di luar negara lain? Bagaimana kabar tentang moralitas kebangsaan dan Pancasila?
Jangan-jangan mereka hanya ingin menyerah dari persaingan sengit dan menghadapi kehidupan sulit di Indonesia ini? Atau sekadar ingin dibilang keren lantaran bisa pindah warga negara di singapura? Entahlah, mereka yang tahu jawabannya.
Data di atas masih dari golongan generasi muda yang pindah ke satu negeri. Belum yang pindah ke negara lainnya. Padahal, sebagian mereka sudah merasakan manisnya kucuran uang dari pemerintah Indonesia. Kalau begini "Habis manis sepah dibuang dong?"
Sebaiknya adakan perjanjian larangan pindah kewarganegaraan terhadap pihak-pihak yang mendapatkan beasiswa, penerima potongan pajak, hingga penikmat bantuan modal. Diharapkan, agar setelah dibantu negara Indonesia tetap setia pada NKRI.
Apatah selama ini mereka benar-benar sungguh cinta tanah air? Ataukah cuma menumpang hidup di Indonesia? Mari tunjukkan kontribusi untuk negara Indonesia tercinta. Supaya kelak bukan menjadi bagian pengkhianat bangsa Indonesia yang indah ini.
Tulisan milik *Dolanku* lainnya:
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Miris, 3 Tahun Berturut-turut Setidaknya 1.000 Orang WNI Hijrah Jadi Warga Negara Singapura"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di Dolanku.com