Dolanku.com - Bahagia itu sederhana. Pernyataan simpel tersebut sungguh keterlaluan. Sebab, sangat menyederhanakan sesuatu yang sebenarnya rumit dan sulit. Apalagi bagi insan biasa seperti Gisel ini. Di mana, sebuah kebahagiaan merupakan harga mahal.
Bahagia menurut Gisel menjadi sesuatu yang memberatkan. Bagaimana tidak? Kondisi keuangan Gisel lagi menipis. Tabungan juga terkuras habis. Maklum saja, Gisel baru saja kirim uang untuk kebutuhan keluarga di kampung halaman.
Baca juga Bahagia Bukanlah Perkara Sederhana, Inilah 7 Definisi Kebahagiaan
Selain membantu kebutuhan hidup orang tua, Gisel punya tanggung jawab pula membiayai sekolah adik-adik tercinta. Apalagi sekarang ini lagi musim daftar ulang di pergantian tahun ajaran. Akhirnya, Gisel mesti menunda dulu berbahagia untuk sementara waktu.
Mungkin saja beberapa orang memandang kebahagiaan sebagai hal yang mudah diraih. Penyebabnya karena mereka hidup di keluarga yang harmonis. Seluruh kerabatnya menyayangi, melindungi, dan membantu mereka saat ada masalah menerpa.
Alasan berikutnya yaitu lantaran mereka punya banyak uang. Alhasil setiap mengalami gangguan suasana hati yang buruk, dapat "dikompensasikan" dengan buang-buang duit. Misalnya dipakai mabuk, judi, zina, belanja berfoya-foya, hingga jalan-jalan berhura-hura.
Adapun bentuk kompensasi positif tatkala orang kaya raya tengah menghadapi beban kehidupan wujudnya meliputi bersedekah (berbahagia dengan cara memberi atau menolong), berwisata ke tempat jauh (menginap di hotel mewah serta pakai mobil lewat jalan tol), dan lainnya.
Sesungguhnya, Gisel sudah pernah mencoba mencari kebahagiaan dengan cara sederhana. Ternyata hasilnya nihil. Bukannya memperoleh bahagia, yang terjadi justru permasalahan hidup jadi lebih runyam. Di mana, Gisel difitnah oleh tetangga kontrakan.
Jadi begini. Gisel sebagai warga yang statusnya mengontrak rumah di perumahan sedang kedatangan tamu cowok. Tujuan Gisel menerimanya cuma ingin menghibur diri. Di luar dugaan, ternyata berakibat terkena gosip tetangga. Bukannya untung malah buntung.
Entah harus bagaimana lagi Gisel mencari bahagia di hidup ini. Segala macam telah Gisel usahakan untuk mendapatkan kebahagiaan. Mulai dari upaya menjaga hubungan baik dengan tetangga, mengisi waktu dengan bekerja keras, sampai bersabar diri menghadapi omongan pedas.
|
Ilustrasi bahagia itu butuh perjuangan (Sumber gambar Pixabay) |
Nyatanya, semua enggak mempan untuk menjaga kesehatan mental. Gisel tetap merasa kesal, jengkel, dan kadang uring-uringan. Apalagi ketika mendapati penghasilan Gisel dari kerja di hari-hari tertentu berjumlah sedikit. Teramat bikin nelangsa.
Perlu diketahui saja, Gisel pekerja harian. Memakai sistem borongan. Salah satunya melalui cara menulis seperti di situs Dolanku.com ini. Di mana, semakin banyak pembacanya makin besar pula uang yang Gisel terima. Artinya, pendapatan Gisel tidak menentu.
Pernah sih, Gisel ditawari jasa jual diri alias OPEN BO di hotel bintang lima. Namun, Gisel punya prinsip ogah menafkahi keluarga pakai langkah haram. Walau sekalipun dijanjikan pelanggannya konglomerat dan pejabat. Gisel tetap bersikukuh mempertahankan iman di dada.
Baca juga Kisah Sendu Ketika Gisel Difitnah oleh Tetangga Kontrakan Rumah
Kata orang yang menawari pekerjaan tersebut, tubuh Gisel sangat mendukung. Bahkan, ditawari bayaran tinggi dalam sekali berhubungan dengan pria hidung belang. Syukurnya, Gisel tak terbujuk oleh seluruh rayuan dari oknum itu. Entah harus bagaimana lagi agar Gisel bahagia?
Tulisan milik *Dolanku* lainnya:
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Mohon Do'anya, Gisel Merasa Berat, Ternyata Menjadi Muslimah untuk Bahagia Enggak Mudah"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di Dolanku.com