Dolanku.com - Jawa Tengah dan Jawa Timur meski sama-sama jawa, nyatanya kedua provinsi tersebut memiliki banyak perbedaan. Bukan, cuma tentang bahasa (Jawa Tengah ada bahasa jawa halus dengan berbagai kombinasi bersama bahasa ngapak atau yang lainnya, sedang di Jawa Timur terdapat bahasa jawa agak kasar dengan "didampingi" oleh bahasa Madura).
Begitu pula aspek lainnya, ada keunikan masing-masing dari kedua wilayah tersebut. Salah satunya terkait kuliner. Di mana, pada masyarakat Jawa Tengah khas panganannya cenderung berharga murah. Sedangkan, di Jawa Timur hanya pada daerah tertentu yang harga makanannya murah. Entah apalagi yang membedakan keduanya selain bahan baku?
Baca juga Wisata Kuliner di Tempat Makan Soto Ayam Babon Pak Imam, Barat ITN Kota Malang
Hal yang paling umum dirasakan banyak orang yaitu masakan Jawa Tengah cenderung bersifat kaya akan bawang putih, enggak suka pedas, dan erat dengan makanan mengandung telur. Adapun hidangan Jawa Timur cenderung lebih nendang gurih maupun asinnya. Terkadang rasanya pedas serta rempah-rempahnya jauh lebih beragam dan berjibun.
Berikut ini 5 kuliner jawa tengah yang bikin geleng-geleng orang jawa timur:
1. Nasi Nyangku
Nasi Nyangku merupakan kuliner khas masyarakat lereng Gunung Slamet di Banyumas. Cukup dengan melihat wadah atau "piring" telah mampu membuat sejumlah orang Jawa Timur terheran. Wajar saja, hidangan nasi beserta lauknya tersebut dibungkus dengan daun Nyangku. Yakni, bagian tumbuhan yang masih berasal dari keluarga palem-paleman.
Nasi nyangku umumnya berisi nasi putih, tempe bacem, oseng-oseng (pakis, sereh, teri, atau lainnya), sambal manis (tidak pedas), serondeng, kecambah, kedelai hitam, dan daging goreng (ayam, kambing, atau sapi). Di mana, hidangan nasi nyangku kerap disuguhkan pada hajatan. Mulai dari kenduri, lahiran, sunatan, pernikahan, kematian, hingga selamatan desa.
2. Gendar Pecel
Gendar pecel adalah masakan dari Kota Solo. Penampilannya mirip lontong atau ketupat pecel. Akan tetapi setelah dirasakan, sungguh berbeda. Sebab, Gendar sejatinya berupa olahan nasi yang sengaja diolah dengan hasil tekstur kenyal. Alhasil, antara gendar dengan lontong mempunyai rasa dan tingkat kenyal yang sungguh beda sekali.
Selain di Solo, Gendar pecel juga amat populer di sekitaran daerah Sragen dan Karanganyar. Di mana, gendar sendiri merupakan olahan nasi yang diracik dengan resep khusus yang disebut "garam" bleng. Lebih lanjut, pada zaman dulu Gendar diolah seringnya memakai nasi sisa. Penyebabnya yaitu daripada nasinya basi atau membusuk.
3. Soto Boyolali
Wajar saja harga soto khas Boyolali dibanderol murah dibanding soto yang berasal dari Jawa Timur. Porsinya sedikit dan bahan yang disajikan ternyata sederhana. Ciri dari soto Boyolali yaitu berkuang bening (tanpa santan), ditaburi taoge (kecambah) yang banyak, dan daging ayam dan sapi hanya berupa suiran.
Selain itu, guna "menghibur" penikmatnya soto di atas ditaburi dengan aneka toping penggugah selera. Sebut saja seperti daun bawang, daun seledri, dan bawang merah goreng. Sayangnya, semua penggoda tersebut belum mampu memuaskan nafsu beberapa dari orang jawa timuran. Selain tak bikin kenyang, rasa kuah sotonya cenderung tawar.
4. Soto Solo
"Soto kok bening banget?" Itulah mungkin ungkapan yang disampaikan oleh orang jawa timur tatkala pertama kali mencicipi menu Soto Solo. Bahkan, saat telah diaduk pun kuah dari soto tersebut enggak berubah warna dan jadi mengental. Diimbuhi, fakta bahwa isian soto itu sangat minimalis.
Taburan "penghibur" di atas soto Solo mafhumnya seperti daun seledri, kecambah, cuilan daging, dan bawang goreng. Bagi yang jeli dan mendambakan kesempurnaan akan bilang "Ini soto apa sop, ya?" Tentulah pihak yang sudah terbiasa makan soto khas daerah Jawa Timur bakal terkaget-kaget melihat kenyataan tersebut.
5. Nasi Gandul
Nasi Gandul adalah kuliner berasal dari Pati. Teksturnya hampir mirip dengan gulai dan semur daging. Maklum saja, panganan itu kerap kali terdiri dari nasi putih yang dikombinasikan dengan empal/daging (kadang jeroan atau babat) sapi berbumbu bacem serta diguyur dengan kuah yang bercita rasa agak gurih.
Bagi sebagian orang jawa timur bakal langsung cepat menilai "kok unik," ketika melihat sajian nasi gandul. Sebab, kalau makanan ada kuahnya kenapa tidak langsung ditaruh pada piring? Bagi mereka yang suka blak-blakan (tidak basa-basi) bakal lebih nyaman menyantap nasi berkuah di atas piring tanpa diberi alas daun pisang lebih dulu.
Baca juga Nasi Megono, Makanan Sederhana Tapi Penuh Bumbu yang Ada Nilai Sejarah
Itulah deretan kuliner khas Jawa Tengah yang sulit dimengerti oleh orang Jawa Timur ketika melihatnya untuk pertama kali. Selamat berwisata kuliner dengan menikmati suguhan masakan daerah di Indonesia.
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Berbagai Kuliner Khas Jawa Tengah ini Sulit "Dimengerti" oleh Orang Jawa Timur"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di Dolanku.com