Dolanku.com - Saat bepergian jarak jauh, sebaiknya memang harus membawa bekal makanan sendiri. Hal itu dapat bermanfaat untuk menghemat, menjaga kebersihan alias higienitas, membangun keguyuban di waktu makan bersama, dan simbol keterbukaan/kesetaraan. Intinya, memakan masakan keluarga sebagai bekal dalam perjalanan panjang, lebih dianjurkan ketimbang memutuskan makan di warung tak jelas kualitasnya.
Di warung makan sederhana, bukan warung sangat sederhana, begitu mudah ditemukan aneka ragam jenis makanan. Mulai dari makanan yang berasal dari darat, sungai, hingga laut. Akan tetapi, dari sekian banyak lauk-pauk yang dijual ternyata sebagian darinya terdapat yang disarankan untuk dihindari saja. Bukan terkait selera lidah enak atau tidak, tetapi tentang kebersihan dan unsur kesehatannya.
Baca juga 5 Kelebihan Berwisata di Pujasera (Food Court)
Alasannya, tak semua warung makan berbisnis secara profesional dan memakai moralitas. Mereka hanya fokus mendapatkan keuntungan, dengan menggadaikan potensi masalah kesehatan yang bakal diderita oleh pelanggan. Oleh sebab itu, saat makan di warung makan sederhana sebaiknya perhatikan tiga tipe hidangan makanan berikut agar terhindar dari risiko buruk:
1. Makanan yang Dihangatkan
Tekstur atau rupa hidangan yang dihangatkan ulang biasanya sangat mudah dikenali. Untuk aneka tumis dan capcay dapat dilihat dari penampilannya yang layu serta kisut/keriput. Sedangkan, sayur kuah yang pakai santan atau disebut lodeh umumnya akan tampak berkurang banyak airnya. Tentunya ampas sayurnya juga tak begitu menggairahkan bagi mata.
|
Ilustrasi hidangan kuliner di warung makan sederhana (sumber foto koleksi pribadi) |
Adapun lauk-pauk seperti ikan lele, patin, gurame, hingga aneka gorengan lain yang dipanaskan lagi di kemudian hari penampakannya menjadi kering. Alhasil, ukurannya sudah menyusut dan kadang warnanya juga enggak cerah lagi karena agak menghitam. Apalagi, ketika diperparah menggorengnya pakai minyak jelantah.
Aneka lauk-laukan serta sayur berkuah yang dihangatkan ulang dapat membuat nutrisi dalam makanan berkurang drastis. Semakin sering dan lama hidangan tersebut dipanaskan makin berubah tekstur dan cita rasanya yang berakibat enggak menggugah selera lagi. Bahkan, beberapa makanan yang dipanaskan menjadi racun yang tak membunuh secara langsung.
Masakan yang dibuat dengan menggoreng lantas dipanaskan kembali di hari berikutnya berefek menghasilkan kandungan lemak yang lebih tinggi dari sebelumnya. Berbagai dampak buruknya dapat menimbulkan penyakit stroke, jantung koroner, sampai batu empedu. Barangkali malahan sejumlah konsumen bakal mengeluhkan alergi, muncul jerawat, dan perut mual.
Selain berisiko terhadap gangguan kesehatan jangka panjang, sejatinya makanan yang dihangatkan bikin permukaannya berubah menjadi enggak bersih lagi. Sebab, sebagaimana diketahui hidangan kuliner mempunyai kaidah "Makin lama makanan matang atau siap santap untuk tidak segera dikonsumsi, semakin besar peluang dia terkontaminasi kotoran."
2. Makanan yang Dihidangkan Secara Terbuka
Makanan yang tidak ditutupi, biasanya tertutup bilik kaca, enggak cuma meningkatkan kesempatan makin banyak lalat berhinggap. Namun, juga bisa terjadi "skandal" tangan jahil pelanggan lain yang terkadang main jari dengan mencoel-coel makanan tertentu tanpa mengambil untuk membeli. Lagi pula, bayangkan bagaimana tatkala ketombe rambut dan air liur terbang ke atas makanan?
Selanjutnya, debu jalanan maupun debu dari lantai di waktu bersih-bersih (menyapu dan mengelap dengan kemoceng) juga tak menutup kemungkinan berhamburan menempel ke atas makanan. Dengan begitu, disarankan untuk menjauhi lokasi makanan yang dekat dengan tempat sampah. Coba pikirkan, bagaimana ketika seseorang setelah buang tisu langsung pegang meja atau makanan terbuka?
3. Makanan yang Berbahan Tertentu
Makanan yang berbahan kerang laut dianjurkan untuk dijauhi. Selain berisiko mendatangkan alergi, ternyata proses pengolahan kerang tidak higienis. Jeroan kerang atau justru kulit kerangnya sendiri tidak begitu serius dibersihkan dari kotaran. Lebih dari itu, kerang banyak mengandung zat berbahaya seperti merkuri hingga krom. Potensi keracunan bakal bertambah besar.
Baca juga Inilah 3 Ciri-ciri Dagangan Kuliner yang Direkomendasikan
Perlu diketahui saja bahwa sebagian binatang laut, termasuk kerang, bersifat "menghisap" polutan kimia cair dan mikroplastik/nanoplastik. Para hewan laut mengira polutan plastik yang berukuran super kecil sebagai makanan mereka. Di antara hewan-hewan tersebut tentu gampang didapati pada warung makan sederhana seperti cumi, ikan, dan udang.
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "3 Tipe Hidangan Makanan yang Layak Dihindari di Warung Makan Sederhana"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di Dolanku.com