Dolanku.com - Siapa saja pasti pernah mengalami tiba-tiba suasana hati menjadi buruk, serta-merta kehilangan kebahagiaan, dan tanpa diduga rasa gelisah gundah-gulana menjalar begitu saja.
Kebahagiaan jadi hilang dalam seseorang barang kali juga terkait dengan keimanan, keyakinan, atau keteguhan hati yang mengalami turun alias melemah. Artinya antara bahagia dan iman, keduanya ada keterkaitan erat.
Perlu diketahui dulu bahwa setiap insan memiliki kekokohan dan kelapangan hati yang berbeda. Ada yang berhati rapuh, kuat, berukuran kecil, dan berkapasitas besar. Akibatnya, setiap manusia tidak sama dalam menyikapi kehidupan.
Ada orang yang merasa mudah menghadapi masalah. Terdapat pula yang menganggap begitu sulit menuntaskan masalah. Walau kenyataannya, problematika itu punya takaran dan beban yang sama.
Dari sini dapat dipahami bahwa hati bisa diibaratkan sebagai wadah atau bejana. Ada yang bejananya kecil, ada yang besar, ada yang rapuh, dan ada yang kokoh sehingga kemampuan dalam menampung "muatan" panas dan keras juga berbeda-beda.
Nah, bejana di atas diisi melalui tiga lubang, pancuran, atau keran air. Di antaranya meliputi pendengaran, penglihatan, dan pembicaraan. Masing-masing mengalir melalui telinga, mata, dan lisan.
Berikut ini hal-hal yang dapat menyebabkan hati menjadi hilang bahagia:
1. Pendengaran yang Terkontaminasi
Maksud pendengaran di sini tidak harus saat berdiskusi atau berbicara tetapi ketika mendengarkan musik, lagu, audio atau video juga bisa mengontaminasi hati yang bersih. Semua itu kadang hanya menyebabkan hati "kebal" untuk mudah bahagia.
Biasanya cukup dengan mendengar ceramah agama, menikmati lantunan mengaji al Quran, hingga berzikir sendiri telah mampu bikin hati bahagia. Namun, berhubung terkontaminasi hal-hal negatif akhirnya hati menjadi rapuh dan mudah pecah.
2. Penglihatan yang Tercemari
Penglihatan di sini enggak sekadar di dunia nyata. Melainkan juga terkait tontonan di dunia maya. Semua itu berpotensi mengurangi rasa bahagia.
Asumsinya, lantaran sudah terbiasa mendapatkan kebahagiaan di tayangan TV maupun video online untuk mencapai tingkatan bahagia yang sama dengan sesudahnya di masa nanti dibutuhkan upaya ekstra.
3. Lisan dan Tulisan Tanpa Kontrol
Polusi lisan dan tulisan. Itulah mungkin sebuah pernyataan yang pantas untuk menggambarkan apapun yang berasal dari lisan dan tulisan (ketikan jari) hanya jadi sampah perusak masyarakat. Dalam konteks tulisan ini orang yang banyak bicara dan menulis terkadang berisiko kehilangan bahagia.
Baca juga 5 Dosa Besar yang Bersumber dari Lisan dan Tulisan
Jadi, komunikasi yang dilakukan bukan cuma melalui lisan tetapi pula lewat tulisan. Misalnya memosting tulisan atau berkomentar di media sosial. Tatkala komentar atau postingan itu mendapatkan tanggapan yang tak sesuai harapan tentu bakal bikin kecewa.
Tulisan milik *Dolanku* lainnya:
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "3 Sebab Tiba-tiba Kebahagiaan Jadi Hilang"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di Dolanku.com