Dolanku.com - Agama Islam merupakan agama yang memudahkan tidak menyulitkan serta meringankan enggak memberatkan. Kalau pun terlihat sulit dan berat barangkali memang individu tersebut egois, tidak berpikir jangka panjang, dan belum memahami Islam secara benar maupun utuh.
Salah satu bukti penerapan syariat Islam yang meringankan yaitu berupa diperbolehkan untuk tidak berpuasa ramadan bagi Muslim yang safar (sedang perjalanan). Baik itu dalam kondisi haus, lapar, sakit, atau pun normal alias baik-baik saja tetap diperbolehkan membatalkan puasanya.
Baca juga 3 Syarat dalam Perjalanan Boleh Tidak Puasa Ramadan
Namun demikian, demi menjaga etika dan kenyamanan sebaiknya tidak makan makan di siang hari secara terang-terangan. Alasannya, perbuatan tersebut mampu merusak syiar Islam serta memunculkan fitnah. Artinya, makan serta minumlah lah di tempat tertutup dan sebisa mungkin tak ada yang tahu.
Apalagi tampak bangga diri memberitahukan pada khalayak lewat video. Misalnya, demi membuat konten dia melakukan safar lantas melakukan siaran live (langsung) di media sosial dengan cara makan dan minum secara terang-terangan di siang hari yang terik panas.
Ilustrasi sedang dalam perjalanan (Sumber gambar dari Pixabay) |
Nah, ketimbang pilih membatalkan puasa tatkala keadaan tubuh memungkinkan dianjurkan untuk melanjutkan puasa hingga maghrib. Hal itu jauh lebih afdal (mendapat keutamaan) daripada membatalkan begitu saja dengan "hanya" alasan sedang safar.
Malahan, pernah ditemukan kasus orang kaya raya rela berkorban uang besar untuk melakukan perjalanan jauh demi menghindari terkena puasa ramadan. Dengan modus melakukan safar tanpa tujuan "jelas", yang terpenting tak dikenakan kewajiban puasa ramadan.
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Boleh Saja Tidak Berpuasa Ramadan Saat Safar, Tapi Sebaiknya Perhatikan ini Saat Makan di Siang Hari"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di Dolanku.com