Dolanku.com - Kini mal alias gedung komersial tempat pusat perbelanjaan modern dan kadang juga ada sarana hiburannya telah memudar pamornya. Mal bukan lagi sebagai pilihan favorit untuk berwisata belanja maupun sekadar cuci mata. Sebab, sudah banyak destinasi wisata belanja lainnya.
Dulu pengunjung pusat belanja modern begitu semarak. Banyak sekali alasan atau tujuan seseorang mendatangi mal. Salah satunya ialah melakukan wisata belanja. Pembeli yang membawa tas belanjaan di mal waktu itu begitu bangga dan riang. Hati terasa puas dan bahagia, seolah ada pelampiasan.
Nah, sekarang magnet wisata belanja sudah mengalami pergeseran. Belanja di mal bukan lagi sebagai tujuan utama dalam berwisata. Justru, yang namanya wisata belanja sebenarnya yaitu kalau diterapkan pada pusat oleh-oleh, toko grosir, belanja online, dan pusat belanja yang fokus pada satu bidang penjualan.
Detailnya, untuk membeli peralatan rumah tangga sudah banyak tersedia toko plastik pecah belah. Begitu pula guna membeli makanan, minuman, dan kebutuhan harian telah tersedia melimpah di minimarket. Belum lagi, marketplace (toko online) yang semakin merajalela dan agresif mencari konsumen.
Toko pecah belah (sumber foto koleksi pribadi) |
Lantas, mengapa wisata belanja begitu bikin nagih baik itu dilakukan di mal, pasar modern, maupun di marketplace? Jawabannya ialah dengan belanja tubuh manusia telah melepaskan hormon bahagia (dopamin) yang bikin nagih. Efek tersebut hampir mirip ketika sedang nonton video menarik, main game, sampai hubungan intim.
Intinya, dengan berbelanja membuat suasana hati seseorang jadi senang. Alih-alih menyesali duit yang dipunyai telah berkurang, setelah membuka bingkisan belanjaan membuat pembeli menjadi seolah mendapat hadiah gratis. Lebih dari itu, dengan berbelanja siapapun yang kesepian bakal terasa sirna rasa hampanya.
Walau barangkali barang yang dibeli sejatinya bukan betul-betul kebutuhan pokok, nyatanya yang awalnya agak menyesal tetapi selanjutnya tetap bikin ketagihan. Dalam artian, bagi orang yang kecanduan belanja, uang yang dipunyai tak ada arti apa-apa dibanding dengan barang belanjaan yang telah diperoleh.
Malahan yang lebih ekstrim lagi, dalam pikiran berkata "Ketimbang uang jatuh hilang atau menganggur lebih baik dipakai untuk belanja, toh ada diskon". Padahal, belum tentu barang-barang itu kelak akan terpakai dengan optimal. Jangankan berguna, realitanya cuma memenuhi gudang.
Alasan wisata belanja begitu bikin nagih berikutnya adalah aji mumpung. Berhubung tengah bonus, potongan harga, bebas ongkos kirim, dan tawaran menggiurkan lainnya bikin kalap (gelap mata). Alih-alih berpikir waras guna menyesuaikan antara kemampuan finansial dengan kebutuhan, faktanya terpancing membeli tanpa akal sehat.
Penyebab lainnya belanja bikin ketagihan di antaranya demi memenuhi gaya hidup. Saat berbelanja di tempat-tempat unik dan berkelas bakal dipamerkan lewat media sosial. Tentu bukan di mal, lantaran mal zaman milenial ini sudah enggak terlalu menggiurkan sebagai latar belakang foto.
Gaya hidup konsumen bukan hanya persoalan tentang bergaya di kala berbelanja, tetapi unjuk diri ketika memakai barang belanjaan di hadapan publik. Nah, dengan belanja di tempat yang berharga murah membuat seseorang bisa berani tampil. Di mana, orang lain banyak yang mengira barang tersebut asli dan mahal.
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Alasan Wisata Belanja Sangat Bikin Nagih"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di Dolanku.com