Dolanku.com - Berani kotor itu baik. Itulah jargon dari salah satu iklan sabun detergen yang populer. Tentu, untuk berkotor-kotor kerap kali diterapkan di luar ruangan. Mungkin mustahil dilakukan di dalam rumah secara bebas. Di mana, ungkapan tersebut menyiratkan anjuran tentang untuk belajar dan mengembangkan diri jangan di dalam ruangan saja.
Memilih kebangetan menjauhkan anak dari kehidupan luar atau alam terbuka sangat berisiko buruk bagi masa depan mereka. Bukan cuma dari masalah kesehatan fisik. Lebih dari itu, risiko gangguan mental juga tak kalah menjadi beban bagi kehidupan pribadi mereka di masa dewasa kelak.
Berhati-hati dan waspada untuk melindungi anak memang amat baik dan bagus. Akan tetapi jangan sampai dijalankan secara keterlaluan sehingga terkesan berlebih-lebihan tanpa adanya harmoni (keseimbangan). Niat awalnya ingin menjaga anak, malah yang terjadi merusak potensi, bakat, dan kecerdasannya.
Nah, supaya pikiran lebih terbuka lagi sebaiknya pahami beberapa manfaat bermain di luar rumah bagi anak berikut ini:
1. Melatih Sistem Kekebalan Tubuh Anak
Sejak dini anak harus dibiarkan dekat dengan alam. Jangan sampai sedikit-sedikit terkena debu dan bersentuhan dengan bekas tangan orang lain langsung dicuci pakai sabun hingga sebersih-bersihnya. Saking takutnya, proses pembersihan itu dilakukan berkali-kali.
Anak yang sudah terbiasa steril dari kuman, bakteri, jamur, dan virus "kelas teri" berdampak suatu saat di kala bertemu dengan mikroorganisme "nakal" tersebut tubuhnya menjadi rapuh.
Nahasnya, enggak seperti teman lain yang "normal", mereka yang terbiasa hegenis cuma untuk mengobati flu biasa dibutuhkan penanganan agak serius seperti butuh antibiotik.
Baca juga Ancaman Nyata Mikroba "Super" yang Resistan Antibiotik dan Obat-obatan
2. Mendukung Perkembangan Motorik
Ketika rumah atau ruangan teman bermain anak-anak sudah terbilang cukup luas, mungkin masih bisa diperdebatkan terkait "Untuk melatih motorik anak enggak harus di luar ruangan". Sekadar di ruangan saja telah mampu bikin anak capek oleh gerakan yang dilakukan mereka.
Kendati seperti di atas, harus tetap diakui bahwa di luar rumah sarana pendukung guna melatih kontrol pergerakan anak jauh lebih beragam dan lebih besar ukurannya. Sebesar-besarannya ruangan (bangunan) buatan manusia tetap masih kalah dengan "ruangan" beratap langit dan berlantai bumi.
3. Membentuk Mental Tangguh
Jiwa yang rapuh salah satu sebabnya dibentuk oleh keadaan yang monoton alias tak ada variasi, mapan (selalu terlindungi), tanpa tantangan, hingga kegiatan sehari-hari terkungkung dalam ruangan. Alhasil, kehidupan sosialnya menjadi terganggu yang ujungnya anak menjadi kuper (kurang pergaulan).
Harapannya, dengan bermain di luar ruangan anak akan menemukan banyak tantangan "acak" yang sulit ditebak. Dengan begitu jiwa mereka makin terlatih dalam memecahkan masalah, menentukan prioritas, menemukan solusi (kreatif), mengatur strategi, bernegoisasi, serta siap beradaptasi terhadap risiko.
4. Mencegah Mata Minus
Mayoritas waktu yang dihabiskan anak zaman sekarang di dalam ruangan yaitu menatap layar gawai (gadget). Entah hal tersebut untuk main game maupun menonton video. Terbukti, di zaman sekarang ini terhitung lumayan banyak anak-anak sebelum remaja sudah memakai kacamata minus.
Penjelasan lain yang juga masuk akal adalah anak yang berada di dalam ruangan cenderung kurang menerima asupan sinar matahari. Bagaimanapun, insensitas cahaya lampu dengan terik mentari enggak seimbang. Akibatnya, tatkala mata tidak dikenalkan dengan matahari berisiko terkena mata minus.
5. Lebih Dekat Dengan Alam
Nenek moyang manusia di zaman dulu memiliki hubungan erat dengan lingkungan alam hijau. Dengan mengajak anak bepergian ke lokasi yang masih alami akan membentuk karakter yang menghargai dan peduli terhadap kelestarian alam.
Ilustrasi anak sedang bermain di luar ruangan berdekatan langsung dengan alam terbuka hijau (sumber gambar Pixabay) |
Jangan sampai di dalam benak mereka bahwa alam hanya sebagai alat untuk memuaskan diri dengan cara dieksploitasi. Asumsinya, dengan mendapatkan pelukan langsung dari alam tanpa melalui perantara gambar atau video, barangkali bikin jiwa anak menjadi dekat dengan alam.
6. Membentuk Pondasi Kesehatan yang Berkualitas di Masa Depan
Tak boleh salah sangka. Beberapa penyakit yang diderita oleh orang dewasa hingga yang telah sepuh diakibatkan oleh "kesalahan" mengelola tubuh dan mentalnya di waktu anak-anak. Oleh sebab itu, dengan aktif bergerak di luar rumah membuat tulang dan otot anak menjadi terbentuk ideal. Begitu pula sistem kadiovaskuler akan "tercetak" sejak dini.
Lebih jelasnya, anak yang sering di dalam ruangan perkembangan fisiknya terganggu. Tak hanya bikin mudah gemuk tetapi kadang juga badan berubah kurus. Ironisnya, kondisi tubuh di masa anak-anak mayoritas akan bertahan gemuk/kurus saat dewasa atau justru sebaliknya berkebalikan secara ekstrim sehingga bikin pangling.
7. Meredakan Stress pada Anak
Tidak boleh asal mengira, walau berusia masih belia individu anak-anak juga bisa terkena stress. Sayangnya, karena masa-masa sedang tumbuh kembang dan masih dianugerahi jiwa yang mudah ceria, membuat kondisi stress sulit diketahui oleh orang tua. Alih-alih bercerita, terkadang anak lebih pilih memendam.
Baca juga Manfaat Menikmati Suara dan Suasana Alam Bagi Kesehatan Jiwa
Agar dapat membantu memulihkan gejala depresi pada anak, disarankan ajak mereka jalan-jalan ke luar rumah. Di mana, berkunjung ke destinasi wisata alami sangat bermanfaat dalam meredakan stress anak. Dengan begitu, hati dan otak anak menjadi lebih tenang dan riang.
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "7 Manfaat Bermain di Luar Ruangan Bagi Perkembangan Fisik dan Mental Anak"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di Dolanku.com