Dolanku.com - Jika sedang bosan, penat, gelisah, galau, atau bingung mau melakukan apa guna menghilangkan beban batin maka salah satu saran yang perlu diterapkan yaitu melakukan terapi hijau. Yakni, sebuah metode penyembuhan atau pemulihan atas masalah mental yang sedang dialami dengan cara menikmati pemandangan alam yang hijau.
Tentu maksud alam hijau di atas ialah berupa pepohonan rimbun berwarna hijau gelap. Lebih bagus terapi ini dilakukan ketika musim hujan. Tidak harus di hutan atau sawah yang lokasinya jauh dari kota. Cukup di titik-titik tertentu yang menyajikan banyak pepohonan berwarna hijau, sudah sedikit mampu dalam menunjang keberhasilan terapi hijau.
Baca juga Manfaat Melihat Hujan Turun dan Mendengarkan Suaranya Secara Langsung Bagi Kesehatan Mental
Sebagaimana diketahui, nenek moyang manusia yang masih primitif sebagian besar mereka hidup di daerah hijau pekat. Bahkan, kala di tengah gurun alias padang pasir pun mereka cenderung mendekati daerah hijau alami. Di sanalah sumber kehidupan kelompok dan kebudayaan sebuah suku atau komunitas terbangun.
Bahkan, daun hijau bukan cuma sebagai bahan makanan bagi manusia maupun binatang. Akan tetapi pula, berperan penting untuk pengobatan. Bisa dibilang, warna hijau tak semata tentang sumber mata air. Lebih dari itu, warna hijau merupakan bagian simbol naluri (insting) manusia demi bertahan hidup.
Warna hijau memberi makna kesuburan, kesehatan, kekayaan, hingga keseimbangan. Warna hijau melambangkan kesegaran dan lingkungan alam perawan. Warna hijau menandakan adanya musim semi atau terjadinya kelahiran kembali. Itulah sebabnya hijau selalu memberikan efek teduh, ketenangan, dan tetap adanya harapan.
Alhasil, memandang warna hijau akan memberikan perasaan rileks. Lebih menakjubkan lagi yaitu ketika warna hijau tumbuhan tersebut merupakan bahan imitasi atau palsu yang dibuat manusia, kemudian diletakkan di ruangan cukup bikin suasana berbeda. Apalagi, ternyata itu merupakan daun-daun asli yang menancap kuat di batangnya.
Bukan sebuah omong kosong ada yang menyatakan bahwa teknik pengelolaan stres yang murah dan cepat dapat dilakukan dengan metode terapi hijau. Langkah tersebut menguatkan harmonitas hubungan antara manusia dengan alam "liar". Dengan itu, seseorang bagaikan kembali dipeluk oleh ibunya yang sudah lama tak bertemu.
Video sedang melakukan terapi hijau
Dengan demikian, hindari menyiksa mata yang berakibat jiwa lelah karena terus-menerus dipaksa melihat gedung, aspal, kendaraan, dan benda-benda lain buatan manusia. Itu semua semakin membuat bagi sebagian orang justru bikin suasana hati bertambah buruk. Asumsinya, wisata di perkotaan barangkali hanya cocok dilakukan oleh orang pedesaan.
Baca juga 5 Kelebihan Berwisata di Perkotaan
Sayangnya, generasi muda sekarang ini yang terbiasa dengan teknologi modern seolah malu menuju lokasi hijau. Menganggap bahwa daerah hijau alami dan jauh dari kota sebagai tempat terbelakang. Masih mending ada yang pilih berkunjung ke hutan kota atau seenggaknya taman kota yang tumbuhannya lebat.
Padahal, dengan terapi hijau membuat individu menjadi hilang kepenatan batinnya. Apalagi, ketika menuju ke sana dilakukan sendiri lantaran demi fokus merenung. Di mana, ia melakukan intropeksi sambil menghirup udara segar. Serta, mampu menikmati panorama meneduhkan hati. Akhirnya, mendukung sekali untuk dijadikan tempat muhasabah diri.
Dapat disimpulkan bahwa kembali ke alam atau back to nature adalah solusi menyingkirkan kepalsuan hidup. Bagaimanapun, alam yang terjaga keasliannya (tanpa campur tangan manusia) mampu mendekap setiap insan tanpa kepura-puraan. Seperti halnya leluhur manusia, mereka dapat bertahan hidup lantaran ditopang oleh Maha Pengasih melalui alam ciptaan-Nya.
Sebab, sejatinya alam hijau memang disediakan dan diciptakan bagi manusia agar bisa hidup. Bukan untuk dijarah dan dikeruk habis-habisan. Melainkan dilestarikan supaya keturunan mereka bisa tetap menikmati anugerah Maha Pencipta melalui alam hijau.
Tulisan milik *Dolanku* lainnya:
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Melakukan Terapi Hijau Guna Menghilangkan Kepenatan Batin"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di Dolanku.com