Dolanku.com - Maksud hati bersepeda motor ingin jalan-jalan cari hiburan, sambil menikmati suasana di sepanjang aspal yang aku lalui. Realitanya, meski berkendara dalam keadaan santai pun tanpa buru-buru, hatiku tetap deg-degan ketika menghadapi para penguasa jalanan. he he he...
Definisi penguasa jalanan dalam artikel ini adalah para pengguna jalan raya yang mengendarai sepeda, sepeda motor, dan mobil yang memiliki "kekebalan" hukum. Di mana saat terjadi konflik sesama pengendara, baik dia dalam keadaan menyalahi aturan atau posisinya benar tetap "dimenangkan".
Nahasnya, para raja jalanan di atas terkadang berbuat seenaknya sendiri di kala melintasi aspal. Bahkan, seolah tak memedulikan pengendara lain. Mereka maunya dimengerti serta dipahami. Apapun yang mereka perbuat di jalan milik umum, diyakini bakal dimaklumi oleh orang lain.
Aku saat berkendara sepeda motor (sumber gambar koleksi pribadi) |
Berdasarkan pengalaman pribadiku, inilah the real raja jalanan yang menguasai aspal:
1. Emak-emak
Emak-emak merupakan the real raja jalanan yang tak boleh diragukan lagi. Barangkali kalian sudah sering mendengar pernyataan "Lampu sein ke kanan tapi belok kiri". Itu masih mending, yang lebih mengerikan lagi "Sein menandakan ke kiri nyatanya belok kanan". ha ha ha 😆
Masih lumayan emak-emak yang berkendara sendirian. Kalau membonceng anak-anak kecil atau malah bayi, semakin bikin merinding. Siapapun yang berada di dekat maupun di belakangnya wajib waspada penuh. Daripada membahayakan diri maupun ibu-ibu tersebut yang sedang menguasai jalanan.
Tak cuma saat memakai sepeda motor. Emak-emak yang menyetir mobil pun tak kalah bikin elus dada. Sekali-kali silakan perhatikan bagian kemudi. Yakni, di waktu ada mobil yang cara berkendaranya "aneh". Selain disebabkan sedang menggunakan handphone, hampir dipastikan pengemudinya wanita.
Baca juga Ada yang Menyetir Mobil Sambil Main HP? Ini yang Harus Dilakukan
Selain faktor "manja" dan cuek, reputasi emak-emak terwujud sebagai raja jalanan disebabkan pula oleh karakter mereka sebagai kaum hawa. Sebagaimana umumnya kaum hawa, mereka ingin diprioritaskan oleh laki-laki. Bukan sekadar itu, ternyata ibu-ibu sejatinya belum benar-benar menguasai setir.
2. Bocil
Bocil alias bocah cilik ialah manusia yang masih masa kanak-kanak atau fase remaja awal berusia antara 6 tahun hingga berkisar 14 tahunan. Di mana, pertumbuhan fisik maupun perkembangan jiwa anak kecil enggak seperti zaman dulu. Seakan, anak zaman sekarang tampak cepat dewasa sebelum waktunya.
Di zaman maraknya pemilik sepeda motor, tak jarang di kampung-kampung atau pinggiran kota ditemui anak usia sekitar 8 tahunan sudah menyetir sepeda motor. Biasanya menaiki sepeda motor jenis otomatis (matic). Selain lantaran postur motor yang pendek, juga teramat mudah dipakai pemula.
Sebagai "pendatang" baru di dunia transportasi, tentunya para bocil tersebut sangat minim pengalaman. Ditambah lagi, saking senangnya bisa berkendara untuk pertama kali bikin mereka bangga dan senang tak karuan. Alih-alih patuh bersopan santun serta tahu diri, justru mereka semangat unjuk gigi.
Seperti halnya emak-emak, saat terjadi hal yang tak diinginkan di jalan raya, si bocil pasti selalu menang. Alasannya sederhana, anak kecil dianggap akalnya belum sempurna sehingga harus dimaklumi. Parahnya lagi, saat apes terjadi semua terkait kerusakan dan perawatan ditanggung pihak dewasa.
3. Manula
Manula atau manusia lanjut usia juga tak kalah membuat pengendara lain dag dig dug. Walau kerapnya tak lebih bahaya dari ibu-ibu dan anak kecil, para manula saat berkendara tetap menambah risiko terjadi hal tak terduga. Seenggaknya, tatkala berkendara mereka teramat pelan-pelan.
Sesekali ditemukan manula yang berkendara pelan tapi agak menengah. Mungkin orang sepuh tersebut mengira hidupnya masih di zaman dulu. Era di mana jalan masih sepi dan masyarakatnya penuh keanggunan dalam berkendara. Faktor lainnya bisa juga karena dia merasa patut dihormati oleh pengguna jalan lain.
"Kelar sudah hidup" pengendara lain andai menemui manula berjenis kelamin perempuan. Makin bertambah besar potensi "terintimidasi" oleh kelakuan emak-emak yang sudah menua. Namun, sejauh ini wanita sepuh yang berkendara sendiri sangat jarang ditemui. Hal itu wajar, kaum hawa di zaman dulu sangat tabu berkendara sendiri.
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Bukan Kendaraan Bersirine, Inilah 3 Raja Jalanan yang Benar-benar Jadi Penguasa Aspal"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di Dolanku.com