Dolanku.com - Sekarang ini banyak aplikasi perjalanan seperti penginapan, tiket online, transportasi, atau gabungan dari semua telah menawarkan pinjaman berbunga.
Pengguna aplikasi traveling tersebut secara mudah dapat membayar dengan sistem mencicil. Tak peduli digunakan untuk keperluan liburan, menjenguk keluarga, pekerjaan, maupun kebutuhan lain.
Hutang yang diajukan tersebut tentu bukan berupa uang. Melainkan voucher atau tiket yang khusus dipakai menginap, naik kendaraan umum, sampai tiket wisata di kota tertentu.
Sayangnya, angsuran tersebut berbunga. Di mana, akun pemilik aplikasi tersebut wajib membayar tanggungan pokok disertai bunga yang dibebankan setiap bulannya.
Selisih harga di atas disebut sebagai bunga (bukan laba) lantaran pengelola aplikasi mematok nilai jual beda. Misal saat dibayar lunas harga 1 juta tapi ketika dihutang berubah jadi 1,2 juta.
Semestinya agar tidak ada unsur riba pengelola aplikasi tidak menawarkan produk sama dengan harga beda. Sebab, pada prinsipnya semua penjual boleh memasang tarif berapapun.
Kembali lagi, yang jadi masalah yaitu ada perbedaan harga di barang yang sama. Sebagai solusi pihak aplikasi harus menyamakan semua harga. Baik dibeli secara angsur maupun kontan patokannya sama.
Lebih Baik Menunda Liburan ke Tempat Jauh
Liburan memang kebutuhan hidup. Bahkan bisa dikategorikan pokok atau primer sehingga tak boleh dilewatkan. Namun, bukan berarti harus dilakukan ke tempat jauh.
Cukup ke taman kota, alun-alun, Masjid megah, jalan-jalan ke perkotaan, maupun jalan-jalan ke pedesaan juga merupakan bagian liburan. Menghibur diri tak harus mahal dan mewah.
Buat apa menuruti nafsu dan keinginan dengan langkah riba. Kalau memang betul-betul berhasrat lebih baik menabung dulu. Jangan mudah memanjakan dan menuruti kemauan diri.
Sungguh bersenang-senang di atas ganjalan hutang merupakan kenistaan. Rasa senang sudah hilang tapi beban cicilan tetap terngiang berbulan-bulan. Belum lagi tatkala dikejar-kejar debt collector.
Banyak kasus pengguna aplikasi pinjaman online diteror para penagih. Orangnya gonta-ganti. Kadang melalui telepon tapi di lain waktu langsung datang ke rumah. Tujuannya satu yaitu dapat uang.
Nahasnya, penagih sengaja datang saat si penghutang sedang pergi. Cuma ada keluarganya yang di rumah. Belum lagi kerapkali disertai menelepon kantor dan rekan kerja si penghutang.
Semoga kita semua terhindar dari hutang. Baik berhutang untuk tujuan konsumsi maupun karena benar-benar demi memenuhi hal penting dan darurat.
Tulisan milik *Dolanku* lainnya:
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Hindari Melakukan Perjalanan Bermodal Harta Riba"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di Dolanku.com