Dolanku.com - Mudik adalah kegiatan tahunan pekerja, pelajar, atau perantau lintas kota menuju kampung halaman untuk bertemu keluarga besar. Aktivitas tersebut dilakukan ketika menjelang hari raya keagamaan.
Ada opini bahwa istilah mudik berasal dari kata udik. Yakni, orang kampung yang sulit beradaptasi di kota. Lantaran tidak kuat lagi tinggal di kota makanya mereka pulang kampung. Kemudian dijuluki "udik" yang lantas diplesetkan jadi "mudik".
Pendapat yang lebih kuat mengatakan bahwa ungkapan mudik berasal dari bahasa jawa. Di mana, mudik merupakan singkatan dari mulih disik/dikek yang artinya pulang dulu untuk durasi sebentar. Di mana, kata disik bermakna sementara waktu.
Sayangnya, kini nilai luhur tradisi mudik mengalami pergeseran. Zaman dulu mudik penuh dengan kandungan spiritual, berkesan, dan emosional. Sekarang mudik malah sebagai ajang pamer serta alat transaksional dengan keluarga.
Entah apa penyebabnya. Apa gara-gara ada ponsel canggih yang mampu video call sehingga mampu melunturkan sebagian rindu. Mungkin pula disebabkan sarana transportasi yang mudah, murah, dan cepat tanpa begitu butuh perjuangan.
Baca juga: Tips Mudik Lebaran Lewat Jalan Tol, Agar Tak Bosan pada Kemacetan
Sebagaimana diketahui hal yang mudah tanpa kecapekan, kesabaran, dan kesungguhan membikin kegiatan jadi hambar. Di mana, hampir tak ada bedanya pulang kampung saat musim mudik maupun di hari umumnya.
Faktor lain bisa juga dipengaruhi oleh semakin ambisinya manusia untuk tampil sukses. Kalau zaman dulu bekerja untuk mencukupi kebutuhan makan. Di zaman ini pekerjaan juga menjadi gengsi dan memenuhi gaya hidup yang makin tinggi.
Padahal, sejatinya mudik dapat mengingatkan manusia tentang kampung akhirat. Seberapa jauh manusia berkelana pasti ujung-ujungnya bakal menuju keabadian. Mudik semestinya mengingatkan manusia pada asal usul, kematian, dan tujuan hidupnya.
Tulisan milik *Dolanku* lainnya:
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Arti dan Asal Usul Kata "Mudik", Ini Buktinya Telah Mengalami Pergeseran Makna"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di Dolanku.com