Menyelenggarakan liburan tak perlu mewah, bergengsi, maupun mahal. Asal hati senang dan bisa menikmati suasana baru, berlibur ke mana pun bukan jadi soal. Dengan begitu, liburan dapat menghemat biaya. Tidak menguras isi kantong.
Esensi atau hakikat liburan ialah menghibur diri. Tanpa embel-embel ingin dilihat, dipuji, serta memamerkan apa-apa ketika liburan pada orang lain. Membuat tubuh jadi rileks dan pikiran bisa kembali refresh. Itulah liburan yang sukses.
Jauh-dekat, mewah-sederhana, dan mahal-murah bukan ukuran liburan itu berhasil atau gagal. Senyampang hati terhibur tanpa syarat harus diketahui orang lain. Berlibur di lokasi dekat, sederhana, dan murah itu teramat cukup.
Bila sudah bosan di dalam kota atau kabupaten maka berliburlah ke kota sebelah. Barangkali wilayah yang masih jadi tetangga belum benar-benar semua kamu jelajahi. Datangilah titik-titik wisata alam maupun buatan di sana.
Kunjungi alun-alun, taman kota, wisata air, monumen, pusat panganan (PuJaSerA: Pusat Jajanan Serba Ada), pusat oleh-oleh, mall, pasar, Masjid, kampus perguruan tinggi, dan tempat-tempat ramai lain. Dijamin bakal dapat suasana baru.
Hal-hal tertentu yang sulit dicari di kotamu sangat mungkin dapat ditemukan di kota tetangga. Kalau perlu berjalan kaki menelusuri tengah kota tak ada salahnya. Kendaraan di parkir di alun-alun atau di tempat penitipan lainnya.
Dijamin rasa sumpek, bosan, mati gaya, dan tersiksa bakal jadi sirna. Gelora semangat jadi makin bangkit. Bahkan barangkali mendapat inspirasi untuk berkreativitas dan bekerja. Dengan begitu produktivitas lebih meningkat.
Berlibur memang tak perlu jauh-jauh. Apalagi saat tak memungkinkan. Terpenting hati telah senang dihibur pemandangan baru. Lokasi dekat itu jangan sampai disepelekan. Pasti daerah terdekat tersebut belum kamu jamah semua.
Keseruan lain berwisata yang berletak dekat yaitu mendapat wawasan baru tentang jalan alternatif. Hal tersebut penting taktala kamu hendak melakukan perjalanan jauh. Mampu menghindari kemacetan di waktu ada kondisi jalan darurat.
Dengan mengetahui jalur-jalur berbeda di atas, kamu juga tidak akan dicap sebagai anak kuper (kurang perjalanan). Malah setiap ada rombongan liburan bareng, kamu dijadikan pemandu jalan. Sebab diketahui selalu tahu jalur tikus.
Kenali dulu dirimu sebelum mencoba mengenali orang lain. Kenali dulu daerahmu sebelum mengenali daerah-daerah lain. Minimal kenali orang-orang terdekat serta kenali daerah-daerah kelahiranmu maupun yang terdekat dengan domisili.
Tulisan milik *Dolanku* lainnya:
Mengingatkan yg belum faham aoa lagi yg belum mengerti bagaimana cara mendapatkan aspirasi yg dpt menghilangkan dispresi diri. Setuju
BalasHapusIya, inti dari berwisata itu untuk mendapatkan pengalaman sehingga jadi inspirasi, penyejuk hati, dan refresh otak.
Hapus