Candi badut berlokasi di Kota Malang. Tepatnya di bagian sisi baratnya. Berdekatan atau bahkan sangat mepet sekali dengan perbatasan Kabupaten Malang. Letaknya di Kelurahan Karang Besuki, Kecamatan Sukun, Kota Malang.
Hal mengagetkan, ternyata Pemkab Malang juga ikut mengklaim Candi Badut dari bagian wilayahnya. Dalam situs resmi http://malangkab.go.id/mlg/default/detail-potensi?daerah=60 dinyatakan Candi itu terletak di kecamatan Dau.
Berdasar catatan prasasti Dinoyo, candi badut didirikan pada tahun 760 M oleh Raja Gajayana. Ia dinobatkan sebagai temuan candi hindu paling tua di Jawa Timur. Dipahami pula sebagai candi Hindu Siwa bercorak Jawa Tengahan.
Candi yang resmi menjadi Bangunan Cagar Budaya Peringkat Nasional itu kompleksnya terdiri dari 1 candi utama menghadap barat. Lantas di depannya terdapat 3 buah struktur candi perwara berjajar. Cukup luas.
Candi badut juga memiliki nama lain yang disebut candi Liswa. Di mana, Liswa ialah nama asli pemimpin yang bergelar Raja Gajayana. Ia menguasai Kerajaan Kanjuruhan. Bersama ayahnya, ia memimpin secara bijaksana dan adil.
Alasan Candi Badut Dinamai Badut
Sosok Liswa beserta ayahnya sangat dicintai rakyat. Di masa itulah dikenang sebagai masa keemasan Kanjuruhan. Menurut cerita, Liswa sebagai pemimpin sangat gemar melucu (bahasa jawanya mbadhut). Dia dikenal sebagai pemimpin dekat rakyat.
Tak heran, candi yang dibangun atas perintahnya tersebut kemudian dijuluki sebagai candi badhut. Kendati demikian, itu masih ada banyak silang pendapat. Sebab, struktur candi ini tidak lengkap. Tak dapat bukti kuat untuk menyimpulkan candi itu seperti apa.
Versi lain mengatakan bahwa seringkali sebuah candi dinamai berdasarkan letak bangunan keramat itu ditemukan. Adapun candi badut sendiri terletak di Dusun Badut, Kelurahan Karang Besuki, Kecamatan Sukun, Kota Malang.
Ada pula yang menuturkan bahwa candi badhut berasal dari nama sebuah pohon Badut. Yakni, sejenis pohon nangka. Dengan banyaknya tanaman itu akhirnya dusun tersebut dinamakan dengan Badut. Lalu diikuti penamaan Candi.
Pendapat terakhir mengatakan bahwa kata badhut berasal dari Badyut. Artinya yaitu Cahaya Bintang Agastya. Ba memiliki arti Bintang Agastya. Dyut Berarti sinar atau cahaya. Hampir sama dengan candi Mendyut. Di mana, men artinya sorot.
Review Wisata Candi Badut
Bagi para pengunjung candi Badut untuk masuk ke area dalam tidak dikenakan biaya. Sebab dia masih dijadikan tempat upacara keagamaan umat Hindu. Pada hari-hari besar Hindu candi tersebut sangat ramai untuk sembahyang.
Tak perlu khawatir kesepian saat wisata. Di sana ada pos keamanan sekaligus pusat informasi. Serta ada lahan parkir yang sangat luas untuk mobil dan motor. Fasilitas lainnya ialah ada kamar mandi untuk buang air kecil.
Saat musim Hujan kondisi candi Badut terawat. Rumput-rumput dirapikan. Tidak ada genangan air maupun tanah becek yang mengganggu. Sayangnya, saat musibah global sejak 2020 untuk sementara candi ini ditutup demi kesehatan.
Titik tepat wisata candi badut dari jalan raya beraspal masih masuk cukup dalam. Melawati gang yang cukup besar untuk mobil. Di mana jalan masuk tersebut merupakan gang buntu. Artinya hanya digunakan menuju candi.
[Peta Lokasi Candi Badut]
Video Sekitar Candi Badut
Disclaimer: Foto dan video di atas aku ambil sendiri pada tanggal 09 Februari 2021. Menggunakan kamera ponsel milikku sendiri.
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Berwisata di Candi Badut, Ternyata ini Alasan Disebut Badut"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di Dolanku.com