Dalam melakukan perjalanan berkelompok apapun bentuknya, harus ada pemimpinnya. Baik untuk tujuan ibadah, sekolah, kuliah, kerja, wisata, atau yang lainnya. Keberadaan ketua dalam rombongan traveling sangat penting dan wajib ada.
Syarat pokok lainnya yaitu jumlah pemimpin dalam setiap kelompok harus satu. Tak boleh ada anggota lain yang lebih mendominasi, berpengaruh, dan superior di banding ketuanya. Segala keputusan ada di tangan ketua.
Dalam setiap melakukan perjalanan baik itu traveling sendirian maupun rombongan pasti ada adab, tata krama, norma, atau semacamnya. Terutama dalam misi ibadah ke tempat yang disucikan oleh agama. Misalnya umroh dan haji.
Barang tentu rombongan musafir yang hendak melakukan perjalanan ibadah tersebut hendaknya mengangkat seorang pemimpin sebelum bepergian. Walau itu hanya ada 3 orang. Salah satunya wajib dijadikan koordinator.
Keberadaan pemimpin sangat penting dalam traveling. Ia harus ditaati tanpa ragu. Dengan begitu bila ditemui peristiwa di luar perkiraan maka keputusan kepala kelompok yang harus dipakai. Senyampang tak bikin celaka.
Dalam setiap perjalanan pasti bakal ditemui hal-hal baru, tak terduga, maupun sejumlah pilihan yang rumit. Tatkala dalam rombongan tidak ada pemimpinnya berakibat pada ketidakpastian. Segala keputusan dibuat dari aksi "judi".
Tanpa pemimpin, suatu rombongan akan mempertaruhkan kenyamanan dan keamanan mereka. Bagaimana tidak, segala keputusan diambil secara mengalir begitu saja. Sumber ide perjalanan dilemparkan dari satu orang ke orang lain.
Suatu perjalanan yang tak jelas siapa penanggungjawabnya dan ke mana arah selanjutnya bagaikan melakukan ajang perjudian. Bagi anggota yang mengikut begitu saja tentu bakal kebingungan. Tak dapat menikmati sepenuhnya.
Belum lagi ketika rombongan itu dihadapkan pada konflik dengan masyarakat lokal maupun rombongan traveling lain. Sosok pemimpin harus bisa membawa suasana tenang dan sejuk. Jangan sampai anggota kelompoknya berkonflik.
Setidak-tidaknya saat ditanya pihak petugas keamanan seperti satpam atau polisi terdapat pemimpin yang bisa menjawab. Hanya dia yang berhak dan wajib menjawab. Dengan begitu, tidak ada jawaban yang saling berbeda antar kelompok.
Tentu dalam memilih pemimpin tak boleh sembarangan. Bukan cuma karena ia berduit serta tidak pelit. Melainkan ia sudah mempunyai pengalaman dalam melakukan perjalanan. Utamanya terkait memahami jalur dan lokasi tujuan.
Seorang pemimpin yang baik biasanya diawali dari jadi pengikut yang hebat. Ia mempelajari, mengambil pengalaman, dan meniru keberhasilan dari pemimpin-pemimpin traveling sebelumnya. Dengan begitu, traveling dapat mengasah jiwa kepemimpinan.
Bukan berarti setelah melihat pola kemimpinan dari pemandu tour tak boleh modifikasi dan improvisasi. Seorang pemimpin yang hebat justru harus mampu membuat inovasi. Mencari cara dan lokasi baru untuk memperluas pengalaman.
Tulisan milik *Dolanku* lainnya:
Kereeeeen. Lanjut, Kak
BalasHapusTerima kasih Adik
BalasHapus