Aku sudah menggunakan Honda CB150 Verza sejak 04 April 2018. Menurut penuturan petugas dealer di Malang tempat beli, akulah orang pertama di Malang Raya yang memiliki sepeda motor honda Verza versi paling baru tersebut.
Pada saat itu aku harus inden dulu. Sekitar satu bulanan. Alhamdulillah, setelah memiliki motor yang seharga 20 juta itu, selama ini tak ada rasa menyesal sama sekali. Namun, tetap ada keluhan atas kelemahan motor CB150 Verza.
Rego nggowo rupo. Artinya, harga membawa rupa. Dengan maksud lain harga sebanding dengan kualitas. Pepatah jawa itu ada benarnya. Aku sadar diri dengan harga semurah itu tak pantas untuk menuntut lebih. Apalagi keluhan itu tak fatal.
Hoda CB Verza sudah berjasa besar dalam menemani perjalananku. Dalam waktu kurang dua tahun jarak 20 ribu kilometer sudah aku tempuh. Hal itu wajar, hampir setiap pekan paling tidak satu kali mengadakan perjalanan luar kota.
Aku sering pulang-pergi Malang ke Kediri dengan total jarak 160 Km. Aku jarang sekali berhenti kecuali untuk sholat. Itupun langsung tancap walau hujan sekalipun. Belum lagi perjalanan jarak jauh lainnya yang tak kalah menyiksa si motor.
|
Honda CB150 Verza saat aku gunakan Traveling |
Semenjak ada bencana Global yang berimbas di Indonesia pada Maret 2020, aku sangat jarang menggunakan si Verza. Walau terdiam dan tak pernah dipanasi dalam kurun sepekan lebih, ternyata motor itu tidak rewel. Lancar saja.
Sayangnya ada kelemahan yang dimiliki oleh Honda Verza. Paling tidak ada 3 hal yang aku alami sendiri
1. Rantai Sering Kendur
Rantai Honda CB150 Verza sering mengeluarkan bunyi. Setelah aku periksa ternyata kekencangan rantai berkurang. Oleh sebab itu, sebelum melakukan perjalanan jauh kerap kali aku harus memberi perawatan pada rantai.
Melumasi dulu rantainya dengan oli dicampur stemped menjelang berangkat. Melumasi rantai pakai oli saja tidak cukup. Mesti diaduk dengan stemped. Itu dilakukan agar kondisi rante dan gear jadi lebih awet. Serta tentunya untuk meredam bunyi.
2. Bohlam Lampu Depan Gampang Mati
Entah karena cara aku yang salah dalam berkendara, terlalu sering melewati jalan tanjakan dan tikungan, atau karena memang kualitas dopnya. Aku terlalu sering mengganti dop sepeda motor Verza. Mungkin tak sampai 3 bulan harus ganti.
Naasnya, lampu orisinal bagian depan Honda CB150 Verza sangat sulit didapat. Baik itu dibengkel resmi honda AHASS maupun di toko resmi suku cadang Honda di Malang. Jadi pantaslah tatkala aku harus sering gonta-ganti lampu.
3. Bahan Baku Mudah "Cidera"
Hati-hati saat membawa honda Verza. Jangan sampai terjatuh dalam kondisi diam (parkir), apalagi saat berjalan. Hampir semua komponen bagian luar honda Verza sangat ringkih. Kendati seperti itu, mesinnya tak pernah mengalami masalah.
Jatuh dalam posisi salah dan apes dapat menyebabkan tangki penyok. Misalnya berbenturan dengan tembok atau batu di bawah. Meski jatuhnya tidak brutal sekalipun risiko rusak tetap besar. Cat mudah terkelupas. Serta Bodi plastik gampang retak.
Tulisan milik *Dolanku* lainnya:
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "3 Kelemahan Honda CB150 Verza untuk Traveling Jarak Jauh"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di Dolanku.com