Kamu pasti pernah mendengar kata-kata "dolanmu kurang adoh". Arti harfiah perkataan tersebut ialah keluar rumahmu kurang jauh. Dapat juga diartikan jalan-jalanmu kurang jauh. Istilah tersebut seringkali digunakan untuk mengejek.
Kadang kala ada yang menambahi ungkapan lebih lengkap. Yakni, "dolanmu kurang adoh, balimu kurang bengi." Artinya keluar rumahmu kurang jauh, pulangmu kurang malam. Sindiran tersebut sering ditujukan pada anak rumahan.
Tak hanya itu orang-orang yang berpikiran sempit, mudah tersinggung, minim wawasan, atau semacamnya juga diserang. Di mana orang yang seperti itu biasanya jarang ke luar rumah. Terlalu asyik dengan kehidupan pribadi.
Sebagaimana dipahami bersama bahwa orang yang jarang pergi jauh biasanya minim pengalaman. Menjadi orang kurang pergaulan. Mungkin saja di zaman sekarang ia dapat pengetahuan luas di internet. Namun, itu tidaklah cukup.
Orang mungkin dapat menikmati pemandangan alam hanya lewat dunia maya menggunakan foto atau video. Serta cukup mengetahui trik/tips dan wawasan perjalanan lewat bacaan situs traveling. Atau pun mendalami konten kehidupan lain.
Masalahnya, saat pengetahuan yang didapat tersebut tak dirasakan sendiri justru "ilmu" yang didapat tak utuh. Barangkali saja bacaan atau tontonan di internet masih belum lengkap. Terlebih lagi ada kemungkinan salah pemahaman.
Kendati demikian, memang diakui tak semua pengalaman orang lain harus diulang atau dipraktikan lagi. Ada beberapa pengetahuan cukup hanya diketahui. Tak perlu diujicoba. Sebab ada faktor-faktor lain yang mungkin di luar batas kemampuan.
Perlu ditekankan penggunaan sindiran tersebut tidak hanya bertujuan supaya orang yang diolok tersebut tobat. Menjadi sadar sehingga tidak jadi anak rumahan. Serta bisa juga untuk menjatuhkan martabat orang yang disindir.
Ternyata ada tujuan lain penggunaan istilah "Dolanmu kurang adoh, mulihmu kurang bengi." Yakni, agar seseorang tidak keluar rumah larut malam lagi. Biasanya ditujukan dari orang tua kepada anaknya yang sering pergi lama tak pulang-pulang.
Orang tua mengatakan seperti itu bukan bermaksud agar si anak lebih jauh dan lama lagi saat keluar rumah. Sebaliknya, itu merupakan bentuk rasa kecewa dan marah orang tua pada anak. Dengan itu harapannya anak bisa tersindir.
Tulisan milik *Dolanku* lainnya:
Hmmm ternyata kata-kata Dolanmu kurang adoh tidak hanya untuk mengejek atau mengolok.... tapi untuk menyindir (menegur dengan halus)
BalasHapusIya, memberi nasihat tapi dengan kata-kata sangat menohok
HapusTerima kasih banyak sudah membaca tulisan kami.
BalasHapus