Ada yang bilang jalan-jalan berwisata itu tindakan pemborosan. Perkataan itu tak sepenuhnya benar. Malah cenderung bisa dikatakan menyesatkan. Maksud hati ingin berhemat tapi tak bikin sehat.
Boros atau tidaknya orang itu tergantung pada kepribadiannya. Walau tanpa melakukan perjalanan wisata seseorang dapat pula menjadi boros. Bahkan tingkat pengeluarannya bisa saja lebih besar.
Seperti halnya makan dan minum, melakukan perjalanan juga menjadi kebutuhan. Bedanya kalau menikmati hidangan dilakukan tiap hari. Sedangkan perjalanan wisata mungkin dalam tiga bulan satu kali.
Setiap orang punya tingkat kebutuhan wisata sendiri. Baik itu mulai dari frekuensi (tingkat kerutinan), tujuan, perencanaan, hingga aksi persiapan nyata. Ada yang suka wisata alam, alat buatan, taman, ataupun jenis lainnya.
Sejatinya melakukan perjalanan tidak hanya menyehatkan mental atau jiwa. Lebih dari itu kondisi kesehatan raga juga bakal terjaga ketika suatu perjalanan dilakukan secara wajar. Banyak manfaat yang diperoleh.
1. Meningkatkan Imunitas Tubuh
Kekebalan tubuh diperoleh tidak hanya dari pasokan nutrisi atau gizi yang dikonsumsi. Semua makanan sehat yang dilahap tak akan berperan efektif tatkala otak atau pikiran dalam keadaan tak stabil.
Untuk menciptakan kondisi otak yang sehat sehingga ia mampu mengontrol metabolisme tubuh dengan baik cukup mudah. Yakni, jangan bebani otak pada hal-hal yang merusak suasana hati.
Sesekali berwisatalah untuk mengistirahatkan otak. Sebab memanjakan otak dengan hanya menonton film atau membuatnya santai di rumah saja tak cukup. Ia butuh suasana baru. Apalagi itu yang bernuansa alam hijau.
2. Menciptakan Pengalaman Berkesan
Pengalaman berkesan ialah sesuatu yang indah dan tak terlupakan. Ketika teringat atau mengingat ulang membuat otak jadi bahagia. Ada rasa rindu ingin mengulangi hal yang sama seperti itu.
Pengalaman berharga itulah yang akan menjadi faktor menaikkan semangat dan memperbaiki suasana hati. Menjadi lebih menghargai diri sendiri. Serta tentunya tercipta pribadi yang lebih optimis.
Setelah berwisata seseorang mengalami peningkatan kreativitas. Kemampuan konsentrasi otak jauh lebih tajam dan kuat. Ia jadi lebih inovatif untuk membuat karya-karya, pemikiran, atau ide-ide baru yang lebih memberikan solusi.
3. Menghilangkan Stres dan Malas
Jalan kaki maupun berkendara sendiri ke sekolah, kampus, atau tempat kerja tentu kadang merasa jenuh. Ditambah lagi mengerjakan tugas belajar maupun tugas kantor. Anggapan terbebani dan tersiksa muncul seketika.
Saat tanda-tanda pikiran mulai lelah dengan pekerjaan membosankan tak ada salahnya untuk melakukan wisata. Dengan menikmati wisata terbuka, menyendiri, dan hening akan tercipta refresh otak.
Terus-terusan berada di dalam ruangan membuat jiwa merasa terkurung. Tak bebas dan tersandera oleh keadaan. Berjalan, berlari, dan bersepedalah di alam terbuka. Dijamin, tidak hanya menyehatkan bagi mental tapi juga badan.
4. Menumbuhkan Jiwa Sosial
Manusia adalah makhluk sosial. Perkataan itu 100% benar. Sebab tak ada manusia yang mampu hidup sendiri. Seandainya di dunia ini kiamat lalu hanya tinggal satu orang. Sudah pasti orang itu bakal mengalami gangguan jiwa.
Tak hanya destinasi wisata yang sepi. Tempat yang ramai juga dapat menjadi hiburan tersendiri. Interaksi verbal dan non verbal antara manusia di tempat wisata baru pasti terjadi. Minimal saling tanya tentang hal tertentu.
Terlebih bila wisata itu dilakukan ramai-ramai bersama teman atau keluarga. Keharmonisan bakal mudah tercipta. Ikatan positif antar pribadi jauh lebih gampang terjalin. Hubungan erat jadi lebih lengket. Hubungan renggang jadi merapat.
5. Mencegah Kerusakan Tubuh
Siapa yang tidak ingin tampak awet mudah, risiko penyakit jantung berkurang, dan otak tetap prima (tak pikun) saat tua. Ternyata salah satu caranya mudah. Yakni, melakukan perjalanan wisata dengan teratur atau rutin.
Melakukan perjalanan ke tempat wisata baru dapat melatih kinerja otak. Mengeksplorasi lokasi yang belum pernah dikunjungi dapat merangsang kerja otak. Itu juga sangat bagus bagi orang dewasa agar terhindar kepikunan dini.
Saat melakukan perjalanan wisata otak menjadi lebih beraktifitas. Tentu aktivitas sel dalam otak berbeda dengan aktivitas yang biasanya. Sebab dalam aktivitas baru itu otak jauh dituntut lebih kreatif daripada kebiasaan sehari-hari.
Mantap Bang Rifqi artikelnya, smg jd awal yg baik... aamiin
BalasHapusAamiin, terima kasih dukungannya:)
Hapus